SuaraBogor.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menceritakan kisah dia saat melakukan kunjungan sebagai Capres bersama Cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo mengaku, fenomena yang mencitrakan dirinya tukang joget dan Gemoy ternyata berdampak pada kesukaan masyarakat Indonesia.
Hal itu ia sampaikan pada saat sambutan dalam konsolidasi pemenangan nasional Prabowo-Gibran di
Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (10/12/2023). .
Ia mengaku, melihat langsung harapan masyarakat kepadanya untuk menjadi penerus Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga:Ditanya Sule dan Andre Soal Joget Prabowo-Gibran Tidak Ada Gagasan, Gibran: Emang Apa yang Salah?
"Mas Gibran dan saya dalam beberapa hari ini kita telah terjun ke banyak darah ke banyak titik. Dan di situ saya merasakan getaran rakyat kita, saya merasakan harapan rakyat kita. Saya melihat mata mereka, saya melihat antusiasme mereka," kata Prabowo.
Ia bahkan mengaku merasakan betapa kerasnya tangan-tangan masyarakat yang didatangi pasangan Capres-Cawapres nomor 2 itu.
"Saya merasakan tangan mereka sangat keras, terutama ema-ema itu. Kalau sudah pegang tidak mau dilepas," papar dia.
Prabowo bahkan mengaku pernah dicubit pipinya oleh satu ibu-ibu saat kunjungannya. Cubitan itu bahkan dirasakan sakitnya oleh Prabowo.
"Apalagi fenomena Gemoy itu. Ada ema-ema yang cubit pipi saya, sakit lagi. Ini lah demokrasi. Rakyat ingin menyentuh pemimpinnya," tutup dia.
Baca Juga:Jalan Menuju Lokasi Konsolidasi Prabowo-Gibran Macet Total, Ojol: Sudah Tiga Jam Terjebak
Gibran Rakabuming Raka Bicara Soal Joget Prabowo
Cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa joget ala pasangan Capres-Cawapres nomor 2 itu bukan merupakan bentuk tidak memiliki gagasan untuk masyarakat.
Gibran bahkan heran kenapa masyarakat berasumsi bahwa joget merupakan tanda bahwa dia dan Prabowo minim gagasan.
Hal itu ia sampaikan saat ditanya Sule dan Andre Taulany yang merupakan MC di acara konsolidasi nasional Prabowo-Gibran di SICC Sentul.
"Saya mau nanya nih ada yang bilang, Pak Prabowo dan Mas Gibran ini hanya joget-joget aja nggak ada gagasannya. Nah gimana tuh Mas? Kalau saya mah seneng joget," tanya Sule ke Gibran.
Gibran kemudian membalas bahwa joget merupakan ekspresi kebahagiaan. Namun, ia tidak menyorot pada soal gagasan Capres-Cawapres nomor 2 itu. Ia hanya merespons tentang jogetnya saja.
"Nggak, emangnya apa yang salah dengan joget? Apa yang salah dengan gembira?," timpal Gibran pada MC.
Ia kemudian bertanya kepada para peserta konsolidasi untuk menegaskan apakah tidak boleh masyarakat hidup bahagia.
"Sekarang saya tanya ya, boleh tidak masyarakat hidup gembira? Boleh tidak masyarakat makin sejahtera? Boleh tidak masyarakat makin bahagia?," tanya dia
Secara serentak, para peserta yang hadir pun menjawab `boleh' dengan lantang dan bergema.
Kontributor : Egi Abdul Mugni