Akhir Juni, TPPAS Lulut Nambo Siap Tampung Sampah dari Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan

Pasalnya, pada akhir Juni 2024 TPPAS Lulut Nambo yang berlokasi di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor itu akan mulai beroperasi secara bertahap.

Andi Ahmad S
Senin, 20 Mei 2024 | 16:26 WIB
Akhir Juni, TPPAS Lulut Nambo Siap Tampung Sampah dari Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan
Situasi uji coba TPPAS Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/2024). ANTARA/HO Pemprov Jabar

SuaraBogor.id - Kabar baik bagi warga Kota Kabupaten Bogor, Depok dan Tangerang Selatan, soal update Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.

Pasalnya, pada akhir Juni 2024 TPPAS Lulut Nambo yang berlokasi di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor itu akan mulai beroperasi secara bertahap.

"Pak Gubernur meminta ini harus diakselerasi, mudah-mudahan bulan depan bisa operasional. Harapannya, kita ikhtiarkan dengan kerja keras paling telat akhir bulan Juni ini sudah bisa operasional," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman, dikutip Senin (20/5/2024).

TPPAS Lulut Nambo, saat ini telah melaksanakan uji coba pemrosesan sampah sekitar 50 ton, menggunakan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT) untuk mengonversi sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) dan kompos.

Baca Juga:Perjuangan Warga Citra Kencana Dapatkan Fasilitas Layak Huni, Kini Diakui Pemkot Bogor

TPPAS Lulut Nambo sendiri, dapat menampung sampah dari wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan satu wilayah di luar Provinsi Jabar, yaitu Tangerang Selatan.

Herman berharap operasionalisasi Lulut Nambo bisa lancar dan sukses, tujuannya semata-mata untuk kepentingan masyarakat karena TPPAS itu beririsan dengan kepentingan masyarakat, yakni fungsi kesehatan, sosial, sampai ekonomi.

"Ada fungsi sosial kepada desa-desa yang berada di wilayah Lulut Nambo, yang paling utama adalah layanan pengelolaan sampah untuk masyarakat karena TPA Galuga sudah penuh dan ini alternatifnya. Maka ini harus sukses demi kepentingan masyarakat," tuturnya.

Pada area 55 hektare TPPAS Lulut Nambo ini diproduksi RDF, yang diestimasikan 35 persen dari potensi sampah yang masuk akan diolah menjadi RDF dan selanjutnya akan digunakan oleh PT Indocement sebagai offtaker. [Antara].

Baca Juga:Kasus Bullying Kembali Terjadi di Bojonggede, Kakak Korban: Jebakan Terencana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini