SuaraBogor.id - Presiden Prabowo Subianto memilih calon kepala daerah Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Bupati-Wakil Bupati Bogor di tempat tinggalnya, TPS 08 Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu 27 November 2024.
Usai memilih Prabowo Subianto berpose dengan mengagungkan jari kelingking, jari khas pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor urut 1 Rudy Susmanto - Ade Ruhandi.
Meski begitu, Ketua Umum partai Gerindra itu tidak memberi tahu siapa yang dia pilih di balik kotak suara, baik Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Calon Bupati-Wakil Bupati Bogor.
"(Pilih siapa?) rahasia," timpal Prabowo kepada wartawan.
Baca Juga:Ditambah Keamanan Protokol Presiden, Prabowo Subianto Nyoblos di TPS 008
Prabowo mengaku, semua calon Gubernur-Wakil Gubernur, Calon Bupati-Wakil Bupati, hingga Calon Walikota-Wakil Walikota yang berasal dari Gerindra memiliki kriteria yang baik.
"Bagus lah lancar semuanya baik semuanya pemilihan ya terserah rakyat milih yang baik. Bagus semua," kata dia.
Ia mengimbau kepada seluruh kontestan Pilkada untuk menerima hasil pemilihan dengan lapang dada baik terpilih ataupun gagal menjadi kepala daerah.
"Ya setiap pemilihan kan pasti ada yang ya harus kerjasama yang menang harus menjadi pemimpin untuk semua dan yang kalah harus kerja sama, yang penting melayani rakyat dan bekerja untuk rakyat," tutup dia.
Sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Bogor, M. Adi Kurnia menyebut TPS 008, Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang merupakan TPS dengan keamanan khusus.
Baca Juga:Kolaborasi Hebat! IPB dan Pemkab Bogor Siap Atasi Krisis Pangan di Bumi Tegar Beriman
Pasalnya, TPS 08 itu merupakan TPS tempat Presiden Prabowo Subianto memilih Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Bupati-Wakil Bupati Bogor.
Adi Kurnia menjelaskan, TPS tersebut menggunakan standar operasional (SOP) khusus dengan penggunaan protokoler kepresidenan.
"Kalau dari kami memang sesuai SOP pembangunan TPS ditambah kita kordinasi sama Polres dan pemerintah daerah jadi kita tambahin terkait keamanan, karena memang protokol Presiden harus diperiksa dahulu," kata dia, Rabu 27 November 2024.
Kontributor : Egi Abdul Mugni