7.000 Kendaraan Masuk ke Puncak Bogor di Hari Pertama Libur Panjang Imlek

Ia menyebut, pihak kepolisian memperlakukan sistem satu arah atau oneway dari arah Jakarta menuju Puncak

Andi Ahmad S
Minggu, 26 Januari 2025 | 18:43 WIB
7.000 Kendaraan Masuk ke Puncak Bogor di Hari Pertama Libur Panjang Imlek
Sejumlah kendaraan bergerak melambat saat pemberlakuan satu arah menuju jalur wisata Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2024). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU (ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)

SuaraBogor.id - Satlantas Polres Bogor bersama stakeholder lainnya melakukan pengamanan bersama di hari pertama libur panjang Imlek 2025 pada Sabtu 25 Januari 2025.

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama memaparkan, sudah sebanyak 7.000 kendaraan masuk kawasan Puncak, Cisarua Bogor hingga pukul 09:00 WIB pagi ini.

"Untuk pagi ini teroantau untuk kendaraan yang naik ke arah puncak dari pukul 00.00 sampai dengan sekarang itu kurang lebih 7.000 kendaraan yang termonitor untuk naik ke jalur Puncak," kata dia.

Ia menyebut, pihak kepolisian memperlakukan sistem satu arah atau oneway dari arah Jakarta menuju Puncak. AKP Rizky mengaku, pemberlakuan Oneway itu diperkirakan bisa sampai siang hari.

Baca Juga:KADIN Kabupaten Bogor Punya Ketua Baru, Sintha Dec Checawaty Resmi Dilengserkan

"Untuk saat ini jalur Puncak sedang dilaksanakan oneway satu arah dari arah Jakarta menuju Puncak, dilakukan karena untuk mengakomodir seluruh kendaraan yang ingin berwisata ke puncak sampai dengan mungkin nanti siang kita laksanakan," jelas dia.

Menurutnya, kemacetan mulai terjadi di sejumlah titik jalur Puncak, diantaranya wilayah Megamendung dan Pasir Muncang, Cisarua.

"Ada beberapa hambatan salah satunya di Pasir muncang, kemudian di Negamendung memang ada beberapa hambatan karena salah satunya faktornya asalah bottle neck dan orang yang nyebrang," pungkasnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Baca Juga:Siapa Saja Tamu Istimewa di Ultah Megawati? Ini Bocoran dari Ganjar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini