Minum Susu pada 1 Muharram, Apa Makna Spiritualnya?

Salah satu tradisi unik dan sarat makna spiritual yang masih dijaga oleh sebagian kalangan adalah meminum susu putih pada 1 Muharram.

Suhardiman
Kamis, 26 Juni 2025 | 15:17 WIB
Minum Susu pada 1 Muharram, Apa Makna Spiritualnya?
Ilustrasi minum susu. [ChatGPT]

SuaraBogor.id - Memasuki tahun baru Islam 1447 Hijriah, umat Muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk mengisi momentum ini dengan berbagai amalan kebaikan, baik yang bersifat ucapan (qawliyah) maupun perbuatan (fi’liyah).

Salah satu tradisi unik dan sarat makna spiritual yang masih dijaga oleh sebagian kalangan adalah meminum susu putih pada 1 Muharram.

Tradisi ini bukan hanya sekadar kebiasaan turun-temurun, melainkan juga memiliki dimensi spiritual dan simbolik yang kuat, terutama di kalangan pengikut tarekat dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.

Asal-Usul Tradisi Minum Susu Putih pada 1 Muharram

Melansir dari situs NU Jatim, tradisi minum susu putih di awal Muharram diyakini berasal dari salah seorang ulama bernama Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

Dalam praktiknya, Sayyid memiliki kebiasaan membagikan susu putih kepada para murid dan jamaahnya setiap kali menyambut datangnya tahun baru Hijriah.

Tindakan ini diyakini mengandung nilai tafa’ul (pengharapan) agar tahun yang baru dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan, sebagaimana putihnya warna susu.

Doa Saat Minum Susu Putih di Awal Muharram

Tak hanya sekadar meminumnya, Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki juga menganjurkan mengiringi amalan ini dengan doa, sebagaimana berikut:

اللهم بارك لنا فيه وزدنامنه

Artinya: “Ya Allah, berkahilah minuman kami dan tambahkanlah darinya (rezeki) pada kami.”

Secara epistemologis, terma tafa’ul memang sudah tidak asing lagi dalam agama Islam. Bahkan, Nabi SAW juga menyukai sebuah bentuk tafa’ul.

Hal ini seperti hadis fi’li yang berbunyi:

كَانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم يُحِبُّ الْفَأْلَ الْحَسَنَ، وَيَكْرَهُ الطِّيَرَةَ

Artinya: "Nabi Saw. Itu menyukai tafa’ul yang baik dan membenci tiyarah".

Secara definitif, tafa’ul atau al-fa’lu adalah harapan atau optimisme atas kebaikan dari Allah SWT pada setiap faktor, baik yang sifatnya lemah atau kuat. Tafa’ul ini adalah salah satu manifesto dari bentuk husnuzon kepada Allah SWT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini