Niat Selamatkan Anak, Seorang Warga Puncak Bogor Tewas Terseret Arus Banjir Sejauh 3 KM

Peristiwa memilukan ini terjadi di Kampung Rada Sedek sekitar pukul 15.50 WIB, saat korban berusaha melakukan evakuasi mandiri bersama anaknya di tengah cuaca ekstrem.

Andi Ahmad S
Senin, 04 Agustus 2025 | 21:46 WIB
Niat Selamatkan Anak, Seorang Warga Puncak Bogor Tewas Terseret Arus Banjir Sejauh 3 KM
Lokasi Penemuan Seorang Warga Puncak Bogor Tewas Terseret Arus Banjir Sejauh 3 KM [BPBD Bogor]

SuaraBogor.id - Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak kembali memakan korban jiwa. Seorang warga Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, berinisial D, meninggal dunia secara tragis setelah terseret arus banjir pada Senin (4/8/2025) sore.

Peristiwa memilukan ini terjadi di kawasan Puncak Bogor tepatnya di Kampung Rada Sedek sekitar pukul 15.50 WIB, saat korban berusaha melakukan evakuasi mandiri bersama anaknya di tengah cuaca ekstrem. Niat hati untuk menyelamatkan diri justru berujung maut.

Kronologi Detik-Detik Maut Saat Evakuasi

Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, tragedi ini bermula saat hujan deras mulai turun. Khawatir akan keselamatan keluarganya di lokasi yang rawan bencana, korban D berinisiatif untuk mengungsi.

Baca Juga:Liburan Sambil Belajar, Ini 5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Bogor untuk Anak 4-10 Tahun

"Pada saat hujan turun, korban bersama anaknya keluar rumah untuk evakuasi mandiri," kata Ade Hasrat dalam keterangannya.

Namun, langkah penyelamatan itu berubah menjadi mimpi buruk dalam hitungan detik. Sebuah Tembok Penahan Tanah (TPT) dari rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi tiba-tiba longsor, menghantam area di bawahnya.

"Namun pada saat keluar rumah korban terpeleset akibat TPT dari rumah tetangganya yang berada di atas longsor dan korban bersama anaknya jatuh sampai terbawa arus aliran anak kali Cirangrang sampai sejauh ± 3 KM," lanjut Ade.

Kekuatan arus yang deras menyeret tubuh keduanya tanpa ampun. Perjuangan untuk menyelamatkan diri dari terjangan air bah berakhir dengan perpisahan yang tragis.

Setelah terseret arus deras sejauh kurang lebih tiga kilometer, nasib kedua korban berbeda. Korban D ditemukan oleh tim SAR gabungan dan warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Baca Juga:5 Fakta Pengecatan Pagar Pakansari, Anggaran Rp3 Miliar dan Warna Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

Sementara itu, anaknya yang berinisial W berhasil selamat meski mengalami luka.

W, yang juga menjadi saksi mata kunci dari tragedi ini, hanya mengalami luka ringan pada bagian kaki kanannya.

"Untuk saat ini korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia (MD) dan sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga," jelas Ade Hasrat.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak