SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak main-main dalam menyukseskan program prioritas nasional. Sebuah target ambisius dicanangkan akan membangun 500 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga tahun 2026.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi para pelajar, tetapi juga dirancang sebagai motor penggerak ekonomi lokal yang masif.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengumumkan target tersebut saat menghadiri peresmian dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diinisiasi oleh Polres Bogor di Cimandala, Sukaraja, pada Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, program ini merupakan langkah strategis yang memiliki dampak ganda.
Baca Juga:Sembako Murah, Urus KTP dan Izin di Satu Tempat: Pemkab Bogor Gelar Pesta Rakyat Sebulan Penuh
"Kita ingin menjalankan program pemerintah pusat, tapi juga memastikan manfaat langsungnya terasa bagi warga,” tegas Rudy, dilansir dari Antara.
Untuk merealisasikan target besar ini, Pemkab Bogor tidak berjalan sendiri. Kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi utama. Pemkab menggandeng Polres Bogor, Kodim 0621/Kabupaten Bogor, hingga pihak swasta untuk melakukan percepatan pembangunan.
“Pak Kapolres dan Pak Dandim juga mendukung penuh. Bahkan Kodim membangun dapur makan bergizi gratis di Karadenan,” ujar Rudy.
Hingga saat ini, Pemkab Bogor telah menyiapkan 270 titik lokasi yang tersebar di berbagai wilayah untuk calon dapur SPPG.
Dari jumlah tersebut, sekitar 56 titik telah lolos verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kelayakan lahan dan kesiapan operasional.
Baca Juga:Jalan Zaman Penjajahan di Jantung Bogor Akhirnya Dibeton, Pemkab Gelontorkan Rp19 Miliar Lewat TNI
"Kami hari ini berkolaborasi dengan Polres Bogor, dengan Kodim Bogor, untuk melakukan percepatan, dan dengan beberapa pihak swasta," ungkap Rudy.
Polres Bogor sendiri menargetkan pembangunan 56 dapur, di mana 10 titik di antaranya baru saja diresmikan pembangunannya.
Salah satu aspek yang paling menarik dari program ini adalah dampaknya terhadap perekonomian lokal. Rudy Susmanto memproyeksikan bahwa pembangunan 500 dapur ini akan membuka peluang kerja yang sangat signifikan.
“Dari 1 dapur, ada 50 orang yang bekerja. Kalau 500 dapur, ada 25 ribu orang dapat bekerja. Ini akan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Proyeksi ini menjadi angin segar bagi Kabupaten Bogor yang memiliki jumlah penduduk besar. Lebih dari itu, setiap dapur SPPG diwajibkan untuk menyerap bahan baku pangan dari lingkungan sekitarnya.
“Selain siswa mendapat makanan sehat, bahan baku dapur juga berasal dari wilayah sekitarnya. Maka perputaran ekonomi pun bergerak,” ungkap Rudy.