Disegel Kejagung! Intip Rumah Mewah Riza Chalid di Rancamaya yang Bak Istana Pribadi

Properti ini tak lain adalah milik Mohammad Riza Chalid (MRC), buronan kelas kakap tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina.

Andi Ahmad S
Rabu, 27 Agustus 2025 | 14:36 WIB
Disegel Kejagung! Intip Rumah Mewah Riza Chalid di Rancamaya yang Bak Istana Pribadi
Sebuah rumah mewah di atas bidang tanah yang diduga merupakan milik tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Mohammad Riza Chalid (MRC) yang disita penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/8/2025). ANTARA/HO-Kejaksaan Agung RI

SuaraBogor.id - Di balik gerbang kawasan elite Rancamaya Golf Estate, Bogor, sebuah properti megah yang selama ini berdiri dalam kemewahan kini tertunduk lesu.

Garis segel Kejaksaan Agung (Kejagung) yang melintang menjadi penanda bahwa istana pribadi ini telah berpindah tangan ke negara.

Properti ini tak lain adalah milik Mohammad Riza Chalid (MRC), buronan kelas kakap tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina.

Penyitaan ini bukan sekadar penyitaan biasa. Penampakan dan skala properti ini memberikan gambaran jelas tentang gaya hidup mewah yang diduga berasal dari hasil kejahatan kerah putih.

Baca Juga:Kades Cikuda dan Raksasa Properti: 5 Fakta Terkini Dugaan Suap Rp3 Miliar Guncang Parung Panjang

Seperti Apa Penampakan 'Istana' yang Disita?

Lupakan rumah mewah biasa. Aset yang disita ini lebih pantas disebut sebagai sebuah kompleks pribadi yang tersembunyi di salah satu lokasi paling premium di Kota Bogor.

Lokasi Super Elite

Terletak di Perumahan Rancamaya Golf Estate, Kecamatan Bogor Selatan. Kawasan ini dikenal sebagai hunian para 'sultan' dengan pemandangan lapangan golf hijau yang menenangkan dan keamanan super ketat.

Menguasai Tiga Kavling Sekaligus

Baca Juga:Skandal Suap Kades Cikuda, Perusahaan Properti Diduga Jadi Otak di Balik Uang Rp3 Miliar

Properti ini bukan hanya satu rumah di atas satu bidang tanah. Riza Chalid diduga membangun kerajaannya dengan menggabungkan tiga kavling sekaligus, yakni di nomor 9, 10, dan 11.

Ini menunjukkan ambisi untuk memiliki ruang yang luar biasa luas dan privat.

Ilustrasi Saudagar Minyak Riza Chalid. Saat ini nama Riza Chalid menjadi orang yang paling dicari dan akan dimasukan dalam DPO Kejagung serta red notice. [Suara.com/AI-ChatGPT]
Ilustrasi Saudagar Minyak Riza Chalid. Saat ini nama Riza Chalid menjadi orang yang paling dicari dan akan dimasukan dalam DPO Kejagung serta red notice. [Suara.com/AI-ChatGPT]

Seluas Nyaris Lapangan Sepak Bola: Total luas tanah yang disita mencapai kurang lebih 6.500 meter persegi. Sebagai perbandingan, luas standar lapangan sepak bola adalah sekitar 7.140 meter persegi.

Bisa dibayangkan betapa luasnya area yang dikuasai hanya untuk satu hunian.

"Jadi, sertifikat yang pertama itu 2.591 meter persegi, yang kedua itu 1.956 meter persegi, dan yang ketiga 2.023 meter persegi," jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna dilansir dari Antara.

Dengan luas dan lokasi tersebut, nilai properti ini ditaksir bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan miliar Rupiah.

Disamarkan Atas Nama Perusahaan

Untuk menyembunyikan jejak kepemilikannya, modus klasik pun digunakan. Anang Supriatna menambahkan bahwa secara administratif, kepemilikan rumah tersebut terdaftar atas nama sebuah perusahaan.

Namun, hasil penelusuran aliran dana membuktikan bahwa uang pembelian properti raksasa ini berasal dari kantong Riza Chalid.

"Kepemilikan rumah tersebut atas nama perusahaan, namun uang pembelian berasal dari Riza Chalid," tegas Anang.

Bagian dari Perburuan Harta Karun Korupsi Migas

Penyitaan istana di Rancamaya ini adalah bagian dari babak baru penanganan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berasal dari korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina.

Riza Chalid, selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, adalah salah satu dari delapan tersangka utama.

Saat ini, sementara aset-aset mewahnya satu per satu disita—sebelumnya ada mobil mewah dan uang tunai—keberadaan Riza Chalid sendiri masih menjadi misteri.

Ia telah resmi dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan menjadi buronan yang paling dicari oleh tim penyidik Jampidsus Kejagung.

"Penyidik tidak hanya melakukan pengejaran, tetapi paralel dengan itu juga berusaha mencari aset-aset dalam rangka pemulihan kerugian negara," tutup Anang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?