Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam

Berdasarkan pantauan langsung di pasar tradisional Cibinong pada Senin (22/12/2025), grafik harga komoditas utama seperti ayam, daging, telur, hingga bumbu dapur menunjukkan.

Andi Ahmad S
Senin, 22 Desember 2025 | 17:00 WIB
Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam
Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Cibinong mengalami kenaikan jelang Nataru, Senin 22 Desember 2025. [Andi Ahmad S/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Lonjakan Harga Menjelang Nataru Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, harga kebutuhan pokok di Pasar Cibinong mengalami kenaikan signifikan, mulai dari daging ayam, telur, hingga komoditas cabai yang melonjak lebih dari seratus persen.

  • Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Kenaikan harga pangan yang tidak stabil ini membuat daya beli masyarakat menurun drastis, sehingga warga Cibinong merasa terbebani dan para pedagang pasar mengalami penurunan omzet penjualan yang cukup besar.

  • Penyebab dan Kondisi Pasar Faktor cuaca dan distribusi logistik menjelang libur panjang diduga menjadi pemicu utama meroketnya harga pangan, dengan kenaikan paling brutal terjadi pada cabai rawit yang kini mencapai delapan puluh ribu.

SuaraBogor.id - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, kado kurang menyenangkan justru diterima oleh warga Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Alih-alih diskon akhir tahun, masyarakat dihadapkan pada lonjakan harga kebutuhan pokok yang bikin dompet boncos.

Berdasarkan pantauan langsung di pasar tradisional Cibinong pada Senin (22/12/2025), grafik harga komoditas utama seperti ayam, daging, telur, hingga bumbu dapur menunjukkan tren kenaikan yang signifikan.

Kenaikan harga ini tidak hanya dikeluhkan pembeli, tetapi juga membuat para pedagang gigit jari karena penurunan daya beli.

Baca Juga:Harga Beras Terbaru Juli 2025! Kabar Baik yang Jadi Dilema di Dapur Warga Bogor

Salah satu komoditas yang kenaikannya paling terasa adalah daging ayam. Acay (40), seorang pedagang ayam potong senior yang juga warga Cibinong, mengungkapkan betapa tidak stabilnya harga dalam dua pekan terakhir.

"Sekilo Rp43 ribu rupiah, udah dua minggu. Sempat jual Rp45 turun Rp38 dan sekarang melonjak Rp43 ribu perhari kenaikannya," ujar Acay saat ditemui di lapaknya.

Kenaikan harga ini berimbas langsung pada omzet harian Acay. Jika biasanya ia mampu menjual dalam jumlah besar, kini ia merasakan adanya penurunan permintaan dari konsumen rumah tangga maupun warung makan.

"Biasa menjual 2 kintal satu hari. Pasokan aman, penjualan agak melorot," tambahnya.

Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Cibinong mengalami kenaikan jelang Nataru, Senin 22 Desember 2025. [Andi Ahmad S/Suara.com]
Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Cibinong mengalami kenaikan jelang Nataru, Senin 22 Desember 2025. [Andi Ahmad S/Suara.com]

Bukan hanya ayam, bumbu dapur yang menjadi nyawa masakan Indonesia, yakni cabai, juga mengalami kenaikan harga yang brutal.

Baca Juga:Panduan Sarapan Legendaris, Rekomendasi 5 Bubur Ayam Paling Nikmat dan Wajib Coba di Bogor

Cecep, seorang pedagang sayur, merinci lonjakan harga yang mencapai lebih dari 100 persen untuk jenis tertentu.

"Sekilo cabe merah keriting Rp20 ribu itu sebelum ada kenaikan, sekarang naik jadi Rp50 ribu per kilo," ungkap Cecep.

Kondisi lebih parah terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang menjadi favorit pecinta pedas. Harganya kini setara dengan daging sapi kualitas rendah di waktu normal.

"Cabe rawit Rp70-80 ribu biasanya Rp50 atau Rp55 per kilo," jelasnya.

Cecep juga menambahkan bahwa tren kenaikan ini sudah hampir satu bulan naik, yang diduga akibat faktor cuaca dan distribusi jelang libur panjang.

Sektor protein hewani lainnya tak mau ketinggalan. Yanto (40), penjual daging sapi, menyebutkan bahwa kenaikan harga daging sudah terjadi sejak awal bulan Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak