SuaraBogor.id - Ribuan ikan yang mati di Situ Citongtut, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata sudah terjadi sejak dua minggu lalu.
Ribuan ikan nila itu kembali mati mendadak pada Senin (1/2/2021) kemarin dan viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suarabogor.id, ikan-ikan itu mati diduga kuat akibat salah satu perusahaan di Desa Cicadas yang sengaja membuang limbah ke Situ Citongtut.
Sehingga, hal itu membuat ribuan ikan di Situ Citongtut mati mendadak, hingga menggemparkan seluruh warga Desa Cicadas.
Baca Juga: Ribuan Ikan Mati di Situ Citongtut Bogor, Kades Duga dari Limbah Perusahaan
Ketua Gerakan Pungut Sampah Desa Cicadas, Aditya mengatakan, pada Januari 2021 kondisi air masih terbilang stabil dengan warna cokelat.
Namun, pada akhir Januari 2021 kondisi air di bagian hulu yang berdekatan dengan perusahaan itu tiba-tiba berubah menjadi warna hitam pekat.
"Peristiwa itu terjadi satu minggu yang lalu sekitar 20 Januari ke atas (2021), itu ada perubahan warna air. Biasanya hijau tapi di sebelah pojok sudah hitam," katanya saat ditemui di lokasi Situ Citongtut, Rabu (3/2/2021) petang.
Aditya mengaku dirinya juga sudah mendapa laporan dari warga terkait adanya salah satu perusahaan yang membuang limbah ke Situ Citongtut.
"Ada laporan dari warga kami bahwa ada yang buang limbah ke sana (hulu Situ Citongtut)," akunya.
Baca Juga: Ikan Mati di Situ Citongtut Bogor, Kades: Sebelumnya Mabuk 2 Hari
"Di sana (hulu Situ Citongtut) susah ada ikan yang mati warnanya juga sudah hitam. Mungkin buangnya sedikit, pada waktu itu tidak turun hujan," imbuhnya.
Situ Citongtut, kata dia, rencananya akan dijadikan tempat konservasi ikan yang nantinya dikelola langsung Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cicadas.
Beberapa perusahaan swasta di Cicadas sudah ada yang menyumbang ikan ke Situ Citongtut.
"Ini nanti akan dibuat balai konservasi ikan. Tujuannya agar 17 perusahaan yang berada di hulu Situ Citongtut ini berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Cicadas," imbuhnya.
Pria yang aktif di organisasi lingkungan ini menjelaskan, bahwa berdasarkan penelusuran dari 17 perusahaan, masih ditemukan cara pengelolaan limbah dengan cara asal-asalan dan juga ditemukan ada yang belum berizin.
"Saya dapat juga laporan, bahwa dari pihak ketiga perusahaan itu mengaku dalam sehari ada 15 kali produksi pengolahan air limbah. Mungkin bisa saja membuangnya secara diam-diam pada malam hari," jelasnya.
Berita Terkait
-
Hari Keempat Pencarian Pegawai Kemendagri di Ciliwung, Tim SAR Hadapi Medan Berbatu dan Ancaman
-
Perjuangkan 1.000 Hektar Tanah, Belasan Warga Rumpin Nekat Jalan Kaki Temui Dedi Mulyadi
-
Pengumuman SPMB Kabupaten Bogor 2025: Link Hasil Seleksi TK, SD, dan SMP Terbaru
-
Benarkah Bogor Biang Keladi Banjir Jakarta? Pernyataan Dedi Mulyadi Tuai Kritik
-
Teknologi Penangkal Banjir: Modifikasi Cuaca Siap Diterapkan di Langit Jabodetabek
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
Terkini
-
Atasi Banjir Cileungsi, Ketua DPRD Bogor Minta Bongkar Bangunan Liar Penyebab Penyempitan Sungai
-
Miris, Dibuang dalam Tas Belanja di Bogor, Bayi Laki-Laki Ini Selamat Berkat Seorang Pemancing
-
5 Rekomendasi Sepatu Sekolah SD Murah dan Awet di Bawah Rp200 Ribu, Siap Sambut Tahun Ajaran Baru!
-
Karma Instan! Pemerkosa Siswi SMP di Bogor Kini Rasakan Dinginnya Sel Penjara
-
435 Koperasi Merah Putih di Bogor Siap Beroperasi, Desa Hambalang Jadi Percontohan Nasional