"Maka dari itu kita mendorong, agar intruksi yang jelas, bahwa APD ini dikategorikan sebagai limbah APD yang jelas, yang harus di proses sesuai dengan prosedur yang ketat," sambungnya.
Pihaknya juga menyadari, bahwa limbah medis ini tidak mudah untuk dikelola dengan baik, maka dari itu harus ada keseimbangan antara keamanan lingkungan, kemudahan dan biaya.
"Maka diperlukan suatu keseimbangan, antara keamanan lingkungan untuk kesehatan manusianya, kemudahan dan biaya, kita nggak bisa memudahkan lingkungan, tapi prosedurnya menjadi sangat berbelit, dan ujung-ujungnya biaya juga, jadi ini ada tiga faktor, keamanan lingkungan, kemudahan, dan biaya," ungkapnya.
"Apa yang terjadi sekarang biaya juga menjadi kendala. Karena kalau mengikuti peraturan menjadi mahal dan sulit ya sudah jalan pintasnya dibuang saja, dan itu dapat dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan membahayakan masyarakat luas," sambungnya lagi.
Baca Juga: Lagi, Tumpukan Limbah APD Ditemukan di Bogor, Ada Label Alamatnya
Pihaknya juga tentu sudah berkordinasi dengan kementerian terkait, agar merespon hal ini supaya tidak kemudian berkembang banyak.
"Tadi juga kita sudah berkordinasi dengan kementerian terkait, agar merespon ini, agar tidak kemudian berkembang lebih banyak lagi, pelanggaran yang dapat membahayakan dimasa depan tentunya," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan tumpukan karung berisi limbah Alat Pelindung Diri (APD) kembali ditemukan di Bogor. Kali ini, limbah tersebut ditemukan di Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021).
Yang sebelumnya ditemukan berserakan di sisi jalan, tepatnya di Kampung Leuweung Gede, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021).
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Baca Juga: Uwu Banget! Pasangan Tenaga Kesehatan Ini Foto Pre Wedding Pakai APD
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 M, Eks Pejabat Kemenkes Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Rekomendasi Alat Pelindung Diri untuk Demo Mahasiswa: Lindungi Diri dari Gas Air Mata
-
Alvin Lie: Industri Penerbangan Bicara soal Membeli Waktu
-
Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat di Nataru Dianggap 'Akal-akalan', Penumpang Sebut Sama Saja
-
Alvin Lie Ragukan Teori Bird Strike dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Risih Gembar-gembor 2 Periode, Prabowo Ingin Beri Kesan Tak Ambisius Kekuasaan
-
Waduh! Menkes Budi Sebut Orang Bergaji Rp5 Juta Enggak Sehat dan Enggak Pintar
-
10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
Terkini
-
Evaluasi Pelaksanaan Pemerintah Kota Bogor DPRD Kota Bogor Keluarkan Rekomendasi LKPJ 2024
-
Misteri Bungkamnya Developer Grand Alifia Bogor Usai Dipolisikan Warga
-
Kearifan Lokal Terancam? Modernitas dan Ketidakadilan Gerogoti Peran Masyarakat Adat
-
11 PSK MiChat di Bogor Ditangkap, 535 Botol Miras Diamankan
-
DPRD Kota Bogor dan Pemerintah Kota Satu Visi Berantas Minuman Beralkohol Ilegal