SuaraBogor.id - Yuk kenali dua pisang hasil program pemuliaan tanaman pisang dilakukan oleh Balitbangtan, di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Kedua pisang itu merupakan pisang lokal paling baik di Indonesia.
Pisang INA-03 (Indonesia-03) merupakan pisang hibrida pertama di Indonesia. Pisang ini merupakan hasil persilangan antara pisang Ketan-01 dan Calcuta-4.
“Calcuta-4 merupakan pisang liar yang berbiji tetapi memiliki sifat tahan terhadap penyakit layu fusarium. Pisang Ketan-01 adalah pisang komersial umumnya dimanfaatkan sebagai pisang olah. Persilangan antara keduanya menghasilkan keturunan yang lebih baik dari pada kedua induknya,” papar Edison, peneliti pemuliaan Balitbu Tropika pada Bincang Buah Tropika berdasarkan siaran pers Kementan RI, dikutip Suarabogor.id Grup Suara.com, Minggu (14/2/2021).
Baca Juga: Jelang Bulan Suci, Mentan Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pangan Nasional
Pisang INA-03 memiliki karakteristik unggul. Secara fisik, tinggi tanamannya sekitar 1,75 hingga 2 meter sehingga mudah dipanen. Selain itu, pisang INA-03 tergolong besar dengan bobot buahnya 12 hingga 18 kilogram per tandan.
Lalu, tanaman pisang juga adaptif untuk dataran rendah hingga menengah (2 hingga 500 meter di atas permukaan laut). Untuk produktif tanamannya berkisar 93 hingga 105 hari dari bunga muncul.
Buah pisang INA-03 memiliki ciri ujung runcing dan tangkai buah pendek antara 1 hingga 1,2 centimeter. Buah yang matang memiliki warna kuning cerah. Dari segi rasa, pisang INA-03 memiliki rasa yang manis dengan kandungan gula 28,5 hingga 29 oBrix.
Tekstur buahnya kenyal dan tahan simpan hingga 18 hari. Kultivar ini juga memiliki kandungan kalsium 6,18 hingga 6,98 mg/100g.
Edison menambahkan, kelebihan lain dari pisang kultivar ini adalah toleran terhadap penyakit layu fusarium dan penyakit darah. Layu fusarium dan penyakit darah adalah penyakit yang paling banyak menyerang tanaman pisang.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Sumba Tengah Apresiasi Food Estate di Nusa Tenggara Timur
Penyakit layu fusarium menyerang tanaman dari akar, batang, daunnya layu dan seringnya tanaman mati sebelum berbuah. Sedangkan penyakit darah awalnya menyerang dari bunga/jantung kemudian daging buah menjadi busuk meskipun masih tampak bagus dari liuar. Kedua penyakit tersebut ditandai dengan daunnya yang menguning dan layu.
Berita Terkait
-
Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi, Pengamat Menyatakan Publik Layak Memberikan Apresiasi
-
Mentan Amran Teken MoU Pertanian dengan Yordania, Disaksikan Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II
-
Presiden Prabowo Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania, Mantapkan Kerja Sama Sektor Pertanian
-
Petani NTB Nikmati Kemudahan Akses Pupuk Subsidi: Jelang Musim Tanam April Bisa Tebus Lebih Ringkas
-
Apresiasi Kinerja Mentan - Wamentan, Presiden Prabowo: Punya Tim Pertanian Hebat
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga
-
Pesan Menohok Bupati Bogor untuk 3.676 ASN dan PPPK Baru: Jaga Marwah, Haramkan KKN!