SuaraBogor.id - Pemberlakuan ganjil genap Bogor rugikan pengusaha, salah satunya berdampak kepada Hotel dan Restoran di Kota Bogor. PHRI Bogor meminta agar Pemkot Bogor melakukan evaluasi.
Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, PHRI berharap Pemkot Bogor juga memberi perhatian terhadap sektor ekonomi, termasuk pada usaha hotel. Karena itu, PHRI berharap kalau kebijakan ganjil genap bisa dievaluasi.
"Kalau memang karena penurunan kasus positifnnya berhasil, kita juga berharap ada perhatian lagi terhadap sektor ekonomi," katanya dikutip Suarabogor.id dari Ayobogor.com - media jaringan - Suara.com, Kamis (18/2/2021).
Harapan PHRI agar sektor ekonomi diberi perhatian antara lain, pendapatan asli daerah (PAD) yang seharusnya diterima Pemkot Bogor dari perhotelan setiap akhir pekan hilang saat penerapan ganjil genap.
Baca Juga: Ganjil Genap Bogor Berlaku Sabtu Minggu : Jam 9 Pagi Sampai 6 Sore
Meskipun, penurunan PAD dari usaha hotel belum akan terasa bulan ini, melainkan bulan depan. Sehingga kebijakan ganjil genap diharapkan dievaluasi kembali.
Berdasarkan data PHRI Kota Bogor, terdapat penurunan okupansi hotel pada akhir pekan saat diterapkan ganjil genap.
Yuno mengatakan, dibandingkan akhir pekan sebelumnya, tingkat okupansi di hotel-hotel bintang 3 dan bintang 4 turun lebih dari 50 persen.
Selain itu, Yuno berharap pihak Pemkot Bogor mengundang PHRI terkait perpanjangan ganjil genap pada akhir pekan ini dengan perubahan waktu.
Nantinya, PHRI berencana untuk menyampaikan aspirasi pihak manajemen hotel.
Baca Juga: TOK! Bima Arya Perpanjang Ganjil Genap Bogor
"Sejak awal rekan-rekan pengelola hotel dan restoran memang berharap, kalau bisa pencegahan kasus positif lebih masif ke daerah-darrah yang sebenarnya di luar kontrol," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Komisi II Selesai Evaluasi DKPP, Bakal Rekomendasi ke Pimpinan DPR untuk Pencopotan?
-
Baleg DPR: Legislatif Tak Bisa Copot Pejabat, Cuma Evaluasi dan Merekomendasikan
-
Stefano Cugurra Soroti Ruang Ganti Pasca Bali United Putuskan Tren Buruk
-
Prabowo Mau Evaluasi Status PSN PIK 2 yang Jadi 'Kado' Jokowi ke Aguan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
Terkini
-
KKSU Terbukti Sunat Uang Kompensasi Sopir dari Dedi Mulyadi, Dishub Bogor Cari Aman?
-
Anggaran Gemuk Bogor Dipangkas Habis! Rudy Susmanto Alihkan Dana ke Kebutuhan Mendesak
-
Bupati Bogor Instruksikan Usut Tuntas Dugaan Pemotongan Dana Kompensasi Sopir Angkot
-
Mobil Bak Terbuka Picu Tabrakan Karambol di Jalan Bandung-Cianjur, 4 Pemudik Luka-luka
-
Atalia Praratya Ungkap Isi Hati Soal Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil