SuaraBogor.id - Tikus termasuk hewan yang seringkali menghuni rumah tanpa dihendaki pemiliknya. Orang yang mengetahui ada keberadaan tikus di dalam rumah, disarankan agar berhati-hati terhadap air kencing tikus karena bisa menyebabkan penyakit leptospirosis.
Dokter spesialis anak dr. Herbowo Agung, Sp. A(K)., menjelaskan bahwa leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang ditularkan melalui hewan, utamanya tikus.
"Di seluruh dunia 800.000 kasus pertahun, tapi 42.000 kematian per tahun, 5 persen kira-kira meninggal. Bisa kena semua binatang, anjing, tikus, sapi, kucing. Tapi memang kucing paling jarang, anjing lebih sering. Mereka bisa sakit, tapi kecil sekali untuk menularkan (ke manusia) karena yang lebih menularkan adalah tikus," jelas dokter Herbowo saat siaran langsung Instagram beberapa hari lalu.
Tikus yang sudah terinfeksi leptospira maka seumur hidupnya bisa mengeluarkan feses dengan kandungan bakteri tersebut. Biasanya, menularkan ke manusia melalui air yang terkontaminasi dengan air kencing tikus kemudian kontak langsung dengan kulit manusia.
"Masalahnya kumannya bisa hidup sampai satu bulan di tanah dan di air. Makanya di banjir bisa, tembusnya lewat kulit yang luka, bisa tembus lewat mukosa kulit yang dibalik mulut, hidung. Konjungtiva dibalik mata," jelasnya.
Ia menambahkan, orang yang terinfeksi leptospirosis akan mengalami demam dan nyeri otot yang sangat sakit di betis hingga sakit kepala. Menurut dokter Herbowo, gejala sakit baru bisa muncul dalam selang waktu 2-26 hari pasca-kontak langsung sumber infeksi.
"Nanti biasanya diikuti mata merah, ada batuk, mual, muntah, gejalanya banyak. Diare, sakit perut tapi yang paling sering tandanya itu betis kalau dipencet sakit banget," jelasnya.
Infeksi leptospirosis sebenarnya bisa sembuh sendiri dengan mengonsumsi obat antibiotik. Tetapi, jika kondisi orang yang terinfeksi sudah lemah dan menhalami radang pankreas, dokter Herbowo mengatakan bahwa kondisi itu yang kebanyakan menyebabkan pansien leptospirosis meninggal.
"Cara mencegahnya hindari tanah atau air yang terinfeksi. Bisa air banjir, air yang kalau di sungai di sebelah hulunya ada peternakan sapi, danau, sungai yang kemungkinan tercemar. Kemudian peternakan. Kalau banyak tikus di rumah juga hati-hati jangan sampai memegang tikus," sarannya.
Baca Juga: Tebak Suara Binatang di Dekat Anda : Kucing Mengeong, Suara Tikus ?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang