SuaraBogor.id - Tradisi kumpul-kumpul sebelum bulan suci Ramadan sering disebut cucurak dikhawatirkan menjadi klaster COVID-19 baru. Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Orang nomor dua di Kota Bogor ini mengatakan, meski angka kasus COVID-19 di Kota Hujan belakangan ini berangsur membaik, tapi dirinya merasa khawatir dengan adanya potensi lonjakan kasus COVID-19 menjelang Ramadan.
Sebab saat ini, masyarakat sedang banyak menggelar tradisi kumpul-kumpul untuk menyambut bulan ramadhan. Seperti makan-makan bersama sambil berkumpul bersama teman-teman hingga sanak saudara, atau yang biasa disebut cucurak.
Tak hanya itu, untuk memastikan setiap tempat ibadah menerapkan protokol kesehatan dengan baik, juga menjadi PR bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sebab bukan tidak mungkin, ada saja rumah ibadah yang lalai dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Yang harus kita waspadai adalah jelang ramadhan ini. Bagaimana kita mengatur peribadatan sesuai protokol kesehatan. Misalnya kita harus pastikan semua masjid menerapkan protokol kesehatan. Semisal harus benar-benar maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada," katanya, dilansir dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Sabtu (10/4/2021).
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkot Bogor juga mengaku akan mengeluarkan himbauan, agar setiap masjid mendirikan tenda di halamannya.
"Kami juga sedang rumuskan agar semua masjid memanfaatkan pelataran halaman masjid untuk beribadah, demi mengantisipasi potensi peningkatan jamaah di bulan ramadhan. Jadi tidak full di dalam masjid, bisa di luar di area terbuka ini yang akan kami kaji dalam waktu dekat," ucapnya.
Selain itu, Pemkot Bogor juga merasa khawatir tradisi lainnya pada ramadhan bisa memicu lonjakan kasus covid-19.
"Potensi kerumunan jelang buka puasa juga tentunya harus kita antisipasi. Misalnya jalan-jalan sambil menunggu buka puasa atau ngabuburit, belanja takjil, buka bersama (bukber), ini semua harus kita antisipasi agar tidak ada kerumunan," bebernya.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Ini Tips Menjaga Kulit Saat Berpuasa
Demi mengantisipasi hal tersebut, Pemkot Bogor berencana bakal mengerahkan Satgas Covid-19 Kota Bogor, untuk mengawasi masyarakat agar benar-benar patuh terhadap protokol kesehatan, baik sebelum puasa maupun saat puasa nanti.
"Kami akan arahkan Gugus Tugas Covid-19 untuk mengantisipasi hal ini. Karena kami tidak mau, ada potensi penyebaran covid-19 pada ramadhan tahun ini," tutupnya
Berita Terkait
-
Garuda Muda Tahan Mali 2-2 di Pakansari
-
Puasa Ramadan 2026 Masih Berapa Hari Lagi? Simak Jadwalnya di Kalender Hijriah
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
5 Fakta Mahasiswi Universitas Unpak Bogor: Surat Pilu Ditemukan, 'Maaf Ayah, Ibu, Mental Ira Hancur'
-
"Ira Cape, Ira Nyerah," Isi Surat Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Gegerkan Bogor
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ini 4 Rekomendasi Sepeda Anak Usia 3-6 Tahun di Bawah Rp1 Juta, Awet dan Melatih Motorik
-
Setelah Bebas, Napi Ini Justru Menolak Keluar Penjara: Alasannya Mengiris Hati
-
Back to School! 4 Rekomendasi Sepeda Sekolah Murah dan Nyaman, Mulai 1 Jutaan Aja
-
Kabupaten Bogor Jadi Kantong Kemiskinan Terbesar Se-Indonesia, Padahal Rumah Prabowo dan SBY
-
Warga Bogor Siap-Siap! RPH Kabupaten Bogor Naik Kelas, Jadi yang Pertama Berstandar Halal Penuh