Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 22 April 2021 | 14:18 WIB
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (6/2/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. [Antara/M Risyal Hidayat]

SuaraBogor.id - Negara Singapura turut membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala -402 yang hilang kontak di Bali. Militer Singapura mengerahkan kapal khusus dalam pencarian tersebut.

Kapal khusus itu yakni, kapal selam penyelamat Angkatan Laut Republik Singapura (RSN), MV Swift Rescue pada Rabu (21/4).

Dilansir dari Suara.com menyadur Straits Times, Kamis (21/4/2021) Menteri Pertahanan Ng Eng Hen mengatakan kapal itu dikirim "Secepat dia bisa bersiap-siap".

Dalam postingannya di akun Facebook, MV Swift Resque bergegas setelah kepala angkatan laut Singapura menerima permintaan bantuan dari Indonesia.

Baca Juga: Oksigen Kian Tipis, Ini Kata Pakar Terkait Peluang Pencarian KRI Nanggala

Ng Eng Hen menambahkan jika Singapura juga mengerahkan tim medis bersama rombongan kru kapal jika perawatan hiperbarik diperlukan.

Seorang juru bicara militer Indonesia dikutip dalam laporan media mengatakan bahwa MV Swift Rescue diperkirakan tiba di area pencarian pada 24 April.

KRI Nanggala-402 pada hari Rabu hilang kontak ketika sedang melakukan latihan torpedo di perairan utara pulau Bali. Upaya pencarian sedang berlangsung 60 mil (96 km) dari Bali untuk 53 anggota awak.

Dalam laporan sebelumnya, Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan bahwa tumpahan minyak terlihat di dekat lokasi penyelaman.

Kemenhan menambahkan bahwa dua kapal angkatan laut dengan kemampuan sonar telah dikerahkan untuk bergabung dalam pencarian.

Baca Juga: Bantu Pencarian KRI Nanggala 402, Militer Singapura Kirimkan Kapal Khusus

MV Swift Rescue memiliki kecepatan maksimal 12 knot dan dapat beroperasi di laut terus menerus hingga 28 hari. Kapal tersebut juga dilengkapi dengan kapal selam Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).

DSAR 6 mampu terjun ke kedalaman air, menempelkan dirinya ke kapal selam yang lumpuh, menyelamatkan penumpangnya dan membawa mereka kembali ke permukaan.

Kapal dilengkapi dengan ruang kompresi ulang, yang membantu mencegah dan mengobati penyakit dekompresi, bangsal ketergantungan tinggi, dan kamar perawatan dengan 10 tempat tidur.

Dalam postingannya, Dr Ng mengatakan bahwa hubungan militer Singapura dengan Indonesia sangat erat, terbangun selama latihan bilateral yang diadakan selama bertahun-tahun dan dengan keterlibatan di semua tingkatan.

"Wajar jika kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu di saat-saat seperti ini. Lokasi operasi pencarian, dekat Bali, lebih dari 1.500 km jauhnya dan perairannya dalam, itulah sebabnya MV Swift Rescue segera berlayar begitu dia bisa," katanya.

"Sementara itu, doa dan harapan kami sampaikan kepada awak KRI Nanggala, atas keselamatan dan ketahanan mereka serta kepada tim pencari dan lokasi TNI AL yang saat ini berada di lokasi," imbuhnya.

Singapura dan Indonesia telah menandatangani dukungan penyelamatan kapal selam dan perjanjian kerja sama pada tahun 2012 agar sistem penyelamatan kapal selam RSN bersedia membantu Angkatan Laut Indonesia.

Load More