Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 21 Mei 2021 | 07:30 WIB
Habib Rizieq Shihab

SuaraBogor.id - Sidang lanjutan kasus kerumunan Habib Rizieq Shibah kembali dilaksanakan pada Kamis (20/5/2021). Eks pentolan FPI menyatakan bahwa dirinya diintai Badan Intelijen Negara (BIN) saat berada di Pondok Pesantren Markaz Syariah, di Megamendung, Bogor.

Terkait diintai drone ini disampaikan Habib Rizieq, saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Menjurutnya, peristiwa tersebut terjadi saat dirinya keluar dari RS Ummi Bogor.

Dalam pernyataannya, drone dan tiga orang anggota BIN yang menyusup itu kepergok oleh petugas pos penjaga pesantren. Mereka kemudian ditangkap dan diamankan.

“Tiga anggota BIN sedang melakukan penyusupan dan pengintaian di Pesantren Markaz Syariah Megamendung, Bogor, dengan menggunakan drone tertangkap oleh petugas pos penjagaan pesantren,” kata dia di sidang, dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: 2.449 Warga Jadi Korban Banjir di Bogor Akibat Sungai Anak Ciapus Meluap

Usai diperiksa, dari sana ketiga anggota BIN itu, kata Habib Rizieq, memiliki kartu identitas intelijen. Ketiganya lantas dilepas dan dibebaskan secara terhormat. “Karena mereka adalah petugas negara.”

Habib Rizieq pindah usai dipantau drone BIN

Tak lama usai kejadian itu, Habib Rizieq kemudian memutuskan geser lokasi untuk melakukan isolasi mandiri. Dalam keterangannya, dengan mata kepala sendiri dia melihat drone milik BIN berkeliling di sekitar tempat tinggal Habib Rizieq di Sentul, Bogor.

Bukan cuma itu saja, dari laporan yang diperoleh, pihaknya juga menemukan ada sejumlah mobil asing mencurigakan yang selalu memantau dirinya selama 24 jam. “Mereka memperhatikan siapa saja yang keluar dari kompleks perumahan,” ucapnya.

Maka itulah dia beserta keluarga kemudian memilih pindah lokasi ke Karawang dengan sejumlah pertimbangan.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Kota Depok Jumat 21 Mei 2021

Adapun kepindahan ini tak lain untuk melakukan isolasi mandiri di wilayah yang segar nan asri demi kesehatannya.

Dan di saat itulah, ketika melakukan perpindahan, rombongannya dikuntit oleh sejumlah mobil, sampai terjadi peristiwa berdarah di tol Karawang terhadap Laskar FPI.

Dia mengaku dikejar dan dipepet sampai keluar tol Karawang Timur. Keluarga dan dirinya selamat usai Laskar FPI menghalau pergerakan mereka.

“Laskar pengawal kami terus dikejar dan diserang serta ditembaki secara brutal oleh gerombolan orang tak dikenal tersebut. Saya dan keluarga selamat, tapi enam anggota laskar FPI diculik, dan akhirnya mereka dibawa masuk kembali ke dalam Tol Karawang, lalu dibawa ke Km 50, selanjutnya digiring ke suatu tempat untuk disiksa dengan sadis dan dibunuh secara kejam dan biadab,” ucap Rizieq.

Load More