SuaraBogor.id - Proyek pembangunan jalur ganda atau double track tujuan Bogor-Sukabumi, mendadak ramai diperbincangkan baru-baru ini.
Apalagi baru-baru ini satu unit alat berat jenis crane terguling di proyek pembangunan double track Bogor-Sukabumi, Minggu (6/6/2021) lalu.
Bagi proyek pembangunan jalur ganda kereta api Bogor - Sukabumi menjadi buah bibir seolah jadi hal yang biasa. Berbagai kendala dan peristiwa yang terjadi selama pengerjaan dirasa lengkap sebagai alasannya.
Bedasarkan data yang dihimpun Suarabogor.id, kendala yang dialami sepanjang proses pembangunan mulai dari perencanaan, penolakan, pembebasan lahan, bencana alam, sampai ke persoalan dana kerahiman yang tertunda juga sempat terjadi.
Sampai-sampai muncul berbagai ungkapan lucu dari sejumlah warga sekitar. Tak terkecuali Presiden Jokowi disebut ‘genit’ lantaran proyek tersebut.
“Hooh. Genit. Saya jadi pindah rumah. Udah enak-enak rumah sendiri,” kata Lina seraya tertawa saat ditemui di warungnya, beberapa waktu lalu.
Lina (36) menjadi satu diantara ratusan warga terdampak pembongkaran di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, beberapa tahun lalu menjelang pembangunan proyek jalur ganda itu.
“Rumah saya yang terakhir dibongkar. Kalau enggak salah Desember 2020,” katanya.
Menurutnya, menjadi urutan terakhir yang dibongkar lantaran sempat mengajukan banding ke Bandung. Upaya itu dilakuan lantaran uang ganti rugi yang ditawarkan saat itu tak sebanding.
Baca Juga: Bahaya, Kasus Covid-19 di Kota Bogor Terus Meningkat Hingga 46 Persen
“Saya mah cuma 19 juta. Dua tingkat. Beda-beda dapetnya ada yang 40 juta. Makanya saya banding ke Bandung,” ungkapnya.
Berbagi tahapan dilakukan Lina agar mendapatkan hak yang semestinya. Namun, ia mengaku, hal itu tak membuahkan hasil apapun.
Rumah dua tingkat tepat di pinggir Jalan Raya Cipaku, milik Lina tetap harus dibongkar dengan biaya ganti rugi yang juga tak bertambah jumlahnya, Rp. 19.000,000.
“Gak ada hasil. Ya segitu juga dapetnya. Tetap dibongkar,” ujarnya.
Pasca pembongkaran, ia dan keluarga tak lantas mendapat tempat rumah baru. Untuk sementara waktu dirinya beserta keluarga harus tinggal di rumah orang tuanya di Kampung Negalsari, RT2/1, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan.
“Gak langsung dapet ya aku sama keluarga tinggal di rumah mamah,” bebernya.
Berita Terkait
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
20 Menit Parkir Kena Rp100 Ribu, Aksi Tukang Parkir di Bogor Viral
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Saung Batu Penganten Bogor! Destinasi Wisata Alam Cocok untuk Family Gathering, Wajib Dicoba Gen Z
-
Misteri Pembobolan Rumah Kosong di Bogor Raya, Jejak Pelaku Brankas Ratusan Juta Terendus
-
Mengejutkan! Menkeu Purbaya Ancam Bubarkan Satgas BLBI, Sebut Bikin Ribut, Hasil Nol
-
Bukan Hanya Bogor, 3.000 Desa Terjebak dalam Hutan, Mendes PDT Cari Solusi Darurat
-
Mimpi Besar Bilqis, Insinyur Sipil Lulusan Munchen yang Bertekad Ratakan Sekolah di Pelosok Negeri