Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 11 Juni 2021 | 10:29 WIB
Pedagang di Pasar Agung, Depok menolak pemberlakuan pajak sembako [Suarabogor.id/Immawan]

Fadly memahami bahwa pajak memang dibutuhkan dalam kehidupan bernegara. Tapi dia berharap, pemerintah lebih peka pada kondisi masyarakatnya yang sedang sedang susah.

"Wajar lah kalau masyarakat disuruh bayar pajak. Tapi jangan apa-apa dikenai pajak dong. Ini aja kita sudah kewalahan," ujarnya.

Dia mengklaim dirinya tidak hanya bicara dari sudut pandang penjual, tapi juga pembeli.

Fadly khawatir masyarakat, termasuk dirinya, akan makin sulit bertahan hidup karena harga yang mahal.

Baca Juga: Sembako hingga Pendidikan Mau Dikenai Pajak, PKS: Mestinya Disubsidi Bukan Dipajaki

"Sembako yang mau dikenakan pajak ini kan komoditi pokol yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari," tuturnya.

Dia menduga, kebijakan ini mungkin tepat ditujukan bagi pegawai negeri yang memiliki penghasilan stabil di masa pandemi. Namun tidak bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

"PNS kan digaji negara terus. Ada gaji ketigabelas dan tidak ada yang melarang mereka mencari dengan alasan PSBB. Seperti yang dialami masyarakat kecil," tegasnya.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

Baca Juga: Sri Mulyani Sayangkan Dokumen PPN Sembako Bocor ke Publik

Load More