SuaraBogor.id - Warga Bogor tolak vaksinasi Covid-19, hal itu disebabkan informasi simpang siur dampak setelah di vaksin. Padahal, saat ini pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi untuk masyarakat.
Seusai arahan pemerintah pusat, pemberian vaksin dengan sistem jemput bola juga dilakukan di berbagai wilayah. Seperti di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Kamis (15/7/2021).
Pantauan wartawan di lokasi, pemberian vaksin dilakukan secara bergantian di Bogor. Penerapan penggunaan protokol kesehatan juga terpantau ketat oleh petugas.
Hari ini menjadi vaksinasi ke dua bagi warga setempat, total ada 100 lebih warga mendapat vaksinasi. Jumlahnya bertambah dibanding dengan vaksinasi di hari pertama pada 3 Juli 2021, yakni 90 orang warga.
"Hari pertama 3 Juli. Ini yang ke dua. Tadinya dijadwalkan tanggal 14 tapi jadinya hari ini (15/7). Total hari pertama dan hari ini 190, pertama 90 orang dan ke dua 100 orang," kata Kasi Pemerintahan Desa Hambalang, Ujang Muslihin kepada Suarabogor.id saat ditemui di lokasi vaksinasi, Kamis (15/7/2021).
Menurutnya, proses vaksinasi di desa tersebut tercatat telah berjalan sebanyak 25 persen. Kendala vaksinasi yakni, katanya, di jumlah kuota yang ditentukan langsung oleh tim medis sehingga sampai saat ini masih banyak warga yang belum mendapat vaksin.
"Belum semua. Baru sekitar 25 persen. Jumlah total warga ada 1.300 warga, jadi masih kurang," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Hambalang Diana Dewi menejelaskan, pihaknya juga mengakui kendala yang terjadi di kalangan masyarakat.
Sehingga ada saja warga yang menolak untuk mengikuti vaksinasi. Sedangkan, lanjutnya, tidak sedikit juga yang mendapat vaksinasi dari perusahaan tempat warga bekerja.
Baca Juga: Booster Vaksin Hanya untuk Nakes, Masyarakat Diminta Tak Lakukan Vaksinasi Ketiga Sendiri
"Iya kan sempat ada kabar simpang suir soal efek setelah vaksin dan lain-lain. Kami tetap berupaya melakukan sosialisasi secara door to door ke warga agar mendapat pemahaman lebih valid," ungkapnya.
Kontributor : Regi Pranata Bangun
Berita Terkait
-
Tak Cuma Dibongkar Paksa, Pemilik Vila Ilegal di Puncak Kini Diancam Penjara?
-
Menteri LHK Cabut Izin dan Ancam Penjarakan Pelaku Perusak Lingkungan Penyebab Banjir Jakarta
-
Proyek Raksasa Bendungan Cijurey Digeber, Jurus Prabowo Akhiri Banjir Bogor?
-
82 Anak Muda Jenius Digembleng 5 Jam di Hambalang untuk Misi Mustahil Indonesia
-
Weekend Kelabu di Dramaga: Asyik Ngamar, 9 Pasangan Bukan Pasutri Diciduk Aparat Gabungan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Penikmat Sound Horeg Ngumpul, Ini 5 Speaker Murah Bikin Musik Jedag-Jedug Ngebass Badak
-
Gibran Prediksi Vietnam 'Babak-belur' di Tangan Timnas Indonesia U-23
-
Ribut-ribut Soal Ijazah Jokowi, Luhut: Kontribusi Kau Buat Negara Apa?
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Terupdate Juli 2025
-
Trump Beri Tarif 19 Persen, Luhut: Pengusaha Vietnam dan Taiwan Mau Relokasi Pabrik ke RI
Terkini
-
Perang Lawan Asam Lambung Naik, Ini 3 Jenis Senjata Ampuh yang Ada di Apotek
-
Jejak Digital Kejam! Pengakuan Lawas 'Seks Bebas' Erika Carlina Viral, Seruan Boikot Menggema
-
Bekingan PTPN Tak Berguna, Menteri LHK Ultimatum 13 Perusahaan di Puncak: Bongkar atau Penjara
-
Monumen Helikopter Puma SA 330: Ikon Sejarah dan Kebanggaan Baru di Jantung Bogor
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik