Andi Ahmad S
Minggu, 27 Juli 2025 | 20:41 WIB
Potret Erika Carlina [Instagram]

SuaraBogor.id - Internet tidak pernah lupa, dan Erika Carlina baru saja merasakannya dengan cara yang paling keras. Sebuah pengakuan lawasnya mengenai preferensi hubungan "seks bebas tanpa status" atau Friends With Benefits (FWB) yang pernah ia lontarkan dalam sebuah perbincangan, kini kembali viral dan menjadi bumerang yang menghantamnya telak.

Potongan video dari masa lalu itu menyebar secepat kilat di platform seperti TikTok dan X (Twitter), memicu gelombang perdebatan sengit.
Dampaknya tidak main-main, seruan untuk memboikot selebgram dan aktris yang dikenal dengan gaya blak-blakan itu kini menggema di media sosial. Kasus ini menjadi cermin nyata betapa kejamnya jejak digital di era modern.

Sumber dari kontroversi ini adalah sebuah klip video lama di mana Erika Carlina dengan jujur dan tanpa filter menceritakan pandangannya tentang hubungan.

Dalam diskusi tersebut, ia mengakui pernah menjalani fase di mana ia nyaman dengan hubungan seksual tanpa ikatan komitmen atau status pacaran.

Kala itu, pengakuan tersebut mungkin hanya menjadi bagian dari perbincangan santai yang menunjukkan sisi otentik seorang figur publik.

Namun, ketika digali kembali dan disajikan tanpa konteks penuh di pengadilan media sosial, pengakuan yang sama berubah menjadi "dosa" di mata sebagian netizen.

Pernyataan yang dulunya dianggap sebagai bentuk kejujuran, kini dibingkai ulang sebagai promosi gaya hidup yang dianggap tidak sesuai dengan norma ketimuran, memicu kemarahan dan hujatan massal.

Kehamilan Erika Carlina Viral, Isu Tambang Ilegal IKN Jadi Terlupakan. (instagram)

Respons netizen terbelah menjadi dua kutub yang ekstrem. Di satu sisi, kelompok yang kontra melontarkan kritik pedas dan menyerukan boikot terhadap semua proyek dan produk yang melibatkan Erika Carlina.

Mereka menilai sebagai figur publik, Erika tidak pantas membagikan pandangan hidup seperti itu secara terbuka. Ia dianggap memberikan contoh buruk, merusak moral generasi muda, dan tidak menghargai nilai-nilai yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Penyebar Hoaks Video Mesum di Stadion Pakansari Dipertemukan dengan Pemeran Asli

Di sisi lain, tidak sedikit yang membela Erika. Mereka berpendapat bahwa apa yang ia sampaikan adalah ranah pribadinya. Pembelaan berpusat pada hak seseorang atas tubuhnya, kejujuran dalam berbicara, dan menyoroti standar ganda di mana figur publik laki-laki sering kali tidak mendapat perlakuan sekeras ini untuk isu yang sama.

Perdebatan ini dengan cepat melampaui sosok Erika Carlina dan menjadi diskusi yang lebih luas tentang moralitas, kebebasan individu, dan batasan privasi seorang public figure.

Kasus Erika Carlina adalah contoh sempurna dari dilema yang dihadapi oleh para kreator konten dan figur publik masa kini. Tuntutan audiens untuk melihat sosok yang "asli", "jujur", dan "apa adanya" sering kali bertabrakan dengan realitas pahit bahwa setiap ucapan bisa direkam, dipotong, dan digunakan untuk "menghakimi" mereka di masa depan.

Load More