SuaraBogor.id - Bagi masyarakat yang belum mengetahui gejala Covid-19 varian delta plus wajib mengetahuinya.
Sekedar diketahui, Covid-19 varian delta plus adalah bentuk mutasi dari varian Delta, banyak mungkin yang belum mengetahuinya.
Menyadur dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, varian Delta menjadi penyebab tsunami kasus corona di India dan Afrika Selatan beberapa waktu lalu.
Indonesia patut waspada dan masyarakat perlu tahu gejala corona varian delta plus yang merupakan bentuk mutasinya.
Organisasi kesehatan dunia WHO juga menetapkan status waspada terhadap corona varian Delta Plus. Berikut gejala corona varian delta plus, mutasi varian delta.
Gejala Corona Varian Delta Plus
Sejumlah ahli virologi di India menyadur dari Hindustan Times mengatakan varian Delta Plus membawa gejala Delta serta varian Beta. Beberapa gejala tersebut antara lain:
- batuk
- diare
- demam
- sakit kepala
- ruam kulit
- perubahan warna jari tangan dan kaki
- nyeri dada
- sesak napas
- sakit perut
- mual
- kehilangan nafsu makan
Bahaya Corona Varian Delta Plus
Hindustan Times juga memberitakan virus corona varian Delta Plus telah menjadi musuh baru setelah terbukti dapat meningkatkan potensi penularan. Varian ini juga lebih resisten terhadap beberapa obat.
Baca Juga: Gegara Varian Delta, Kasus Covid-19 di China Meningkat Lagi
Negara bagian Maharashtra termasuk Kota Mumbai melaporkan jumlah kasus tertinggi dari varian Delta Plus ini. India menaruh perhatian khusus terhadap varian ini karena strain dari Delta Plus sudah ditemukan di 49 sampel di 12 negara bagian di India.
Perwakilan WHO untuk Rusia, Melita Vujnovic, menyebutkan vaksinasi dan langkah-langkah keamanan seperti menggunakan masker sangat penting dalam memerangi corona Delta Plus.
“Kami perlu melakukan upaya dalam waktu singkat, jika tidak, akan ada penguncian," ujar Vujnovic. Sejauh ini para ilmuwan masih melakukan penelitian terhadap mutasi baru dari varian Delta tersebut.
Padahal sebelumnya varian Delta sejauh ini telah ditemukan di 85 negara, menurut para ahli kesehatan, dan telah menjadi biang kerok di balik lonjakan kasus di Afrika Selatan. Bahkan, para ahli penyakit menular di Afrika Selatan percaya negara itu sudah mengalami gelombang ketiga infeksi karena varian Delta.
Sejauh ini diketahui ada dua mutasi bertingkat yakni L452R dan P871R yang terjadi pada varian delta. Mutasi ini merupakan strain dominan virus corona di India dan Afrika Selatan.
Mutasi khusus tersebut menambah efisiensi transmisi yang lebih tinggi sehingga varian delta dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain atau dapat masuk ke dalam sel jauh lebih efisien dibandingkan dengan strain lain yang ada.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang