SuaraBogor.id - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak terhadap sektor perekonomian. Namun sektor pendidikan pun terdampak, untuk mengurangi penyebaran virus Corona tersebut pun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka diganti dengan sistem atau online atau daring.
Hingga saat ini pun sejumlah siswa, dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu masih mengikuti pembelajaran secara daring.
Mungkin bagi siswa yang berlokasi diperkotaan tidak mengalami kendala selama mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara online atau pun daring melalui beberapa aplikasi tertentu.
Namun, berbanding terbalik dengan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Cihalimun, Cikurutug, dan Dayamekar, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Cianjur Minim Investasi Akibat Dampak PPKM Yang Terus Diperpanjang
Sejumlah siswa tersebut harus pergi ketengah hutan di perbukitan Kecamatan Naringgul untuk mendapatkan signal agar dapat mengikuti pembelajaran online atau daring.
Meskipun tidak jauh dari permukiman warga sekitar, namun untuk mendapatkan signal yang kuat para siawa itu terpaksa harus menempuh jarak sejauh satu kilomter dengan berjalan kaki.
Memang kondisi lingkungan di Kecamatan Naringgul masih asri dan sejuk, namun bukan pemandangan indah yang dijumpai mereka, tetapi lokasi yang sering dijadikan titik untuk belajar daring tersebut dikelilingi pohon bambu serta Tempat Pemakaman Umum (TPU).
"Terpaksa harus ke sini (tengah hutan) karena disekitar rumah tidak ada sinyal internet. Saya sama teman teman terpaksa harus mendatang kesini setiap hari untuk mengikuti belajar daring," kata Azril (11) siswa kelasa 5 di Siswa SDN) Riunggunung.
Dirinya dan beberapa teman lainnya terpaksa harus berjalan kaki sejauh satu kilomter demi mengikuti pembejalaran daring, karena kalau tidak mereka bisa ketinggal materi yang diberikan masing - masing gurunya.
Baca Juga: Anak Bosan Belajar Daring di Rumah? Orang Tua Bisa Terapkan 4 Tips Ini!
"Karena Azril dan teman teman harus mengikuti belajar daring online kalau tidak nanti bisa ketinggalan pelajaran dan pak guru bisa marah nantinya," katanya.
Meski ditengah keterbatasan fasilitas penunjang untuk belajar, namun Azril dan teman - teman tidak akan patah semangat untuk terus belajar, demi menggapai cita - citanya. Bahkan mereka berkeinginan ingin melanjutkan sekolah di Kota hingga perguruan tinggi.
Kepala Dusun Cihalimun, Cikurutug, Desa Mekarsari, Setiawan mengatakan, ada sebanyak 10 siswa terdiri dari siswa SD maupun SMP yang hampir setiap hari pergi ketengah hutan untuk mencari sinyal internet demi mengikuti belajar daring.
"Seperti kondisi di Kampung Dayamekar, Cihalimun dan Cikurutug, Desa mekarsari itu Jelas jelas Blank Spot tidak terlingkupi oleh sinyal komunikasi. Baik untuk komunikasi analog seperti jaringan telepon atau komunikasi digital seperti jaringan internet," katanya.
Kesulitan jaringan internet tersebut pun tidak hanya dirasakan oleh siswa yang tengah mengikuti belajar daring. Namun sejumlaj warga pun kesulitan dalam melakukan komunikasi melalui telepon genggam.
Setiawan beraharap, pemerintah daerah maupun dinas dan intani terkait untuk segera memberikan fasilitas penunjang, agar sejumlah siswa dapat mengikuti belajar daring tanpa hambatan. Selain itu juga nantinya komunikasi masyarakat pun akan berjalan lancar.
"Disituasi pandemi saat ini, memang sangat menyulitkan, apalagi anak anak yang masih sekolah harus belajar secara daring. Oleh karena itu pemerintah untuk segera memfasilitasinya," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Pinjol Ilegal Marak, Kemudahan Akses Kredit Perbankan Dinilai Bisa jadi Solusi
-
Ucapan Hari Guru dari Anak SD yang Menyentuh Hati
-
Nia Ramadhani Tetap Suka Jajan di Ojol meski Punya Chef di Rumah, Total Belanjanya Bikin Melongo
-
Komdigi Tutup 104.819 Situs Judi Online dalam 2 Minggu Terakhir
-
Buka-bukaan! Budi Arie Setiadi Bongkar Borok Judi Online di Kominfo
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
SIPD Bermasalah, Pemkab Bogor Minta Bantuan Pusat untuk Lancarkan Proyek Strategis
-
Perumda Air Pemkab Bogor Beri Diskon Spesial, Pelanggan Non-Aktif Bisa Kembali Nikmati Air Bersih Murah
-
Dapat Tiga Keluhan Utama di Dapil 5, Rudy Susmanto Janji Realisasikan Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Soal TPS di Titik Rawan Bencana, Ini Kata KPU Kota Bogor
-
Fakta Baru Pembunuhan Sadis di Pamijahan Bogor: Motif Uang Gadai Motor di Facebook