SuaraBogor.id - Rencana Pemerintah Kota Bogor untuk membangun nfrastruktur dan sarana transportasi massal trem senilai Rp 1,6 triliun mendapat dukungan Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan, pemerintah pusat bisa bersinergi dengan Pemkot Bogor untuk memberikan layanan transportasi untuk publik.
"Saya mendukung terobosan Pak Wali Kota Bogor. Bagaimana transportasi untuk pelayan publik kita sinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam pertemuan dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, dikutip dari Antara, Minggu (12/0/2021).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kota pada Sabtu (11/9/2021) petang itu, Bima Arya memaparkan rencana pembangunan moda transportasi trem Pakuan bagi masyarakat Kota Bogor.
"Tadi, saya melihat Pak Wali Kota memaparkan wacana pembangunan Trem Pakuan. Itu menjadi bagian dari investasi," kata Erick Thohir.
Erick Thohir juga mengapresiasi rencana Pemkot Bogor membangun moda transortasi trem yang nantinya disambungkan dengan moda transportasi lintas rel terpadu atau LRT.
Menurut dia, usai masa pandemi COVID-19, transportasi masyarakat harus dilayani sebaik-baiknya.
"Wali Kota Bogor juga ingin memastikan bagaimana masyarakat dari Jakarta ke Bogor atau sebaliknya, bisa mendapat pelayanan yang baik dan mudah," kata Erick Thohir.
Kementerian BUMN, katanya, mendapat tugas untuk membangun moda transportasi LRT.
Baca Juga: Erick Thohir Serahkan Bantuan Alat Kesehatan ke Pemkot Bogor
"Saya kira, sudah seyogyanya LRT itu terus bersambung dengan trem yang akan dibangun di Kota Bogor ini,” ujar Erick Thohir.
Sementara itu Wali Kota Bogor mempresentasikan hasil studi kelayakan pembangunan moda transportasi trem di Kota Bogor.
Bima Arya mengajak Erick Thohir memasuki ruang rapat Paseban Sri Bima di Balai Kota, untuk mempresentasikan hasil studi kelayakan pembangunan trem tersebut.
"Saya melaporkan ke Pak Menteri, bahwa studi kelayakan pembangunan trem sudah selesai, angkanya sudah jelas, konsepnya sudah matang. Tinggal dua hal lagi yang kami pikirkan, yakni pendanaan dan kelembagannnya," katanya.
Menurut Bima Arya, biaya pembangunannya tidak kecil yakni Rp 1,6 triliun. "Bukan berarti tidak mungkin dibangun, kalau kita bisa membangun komunikasi dengan semua pihak," katanya.
Ia juga menyatakan kepada Erick Thohir, dirinya akan melaporkan hasil studi kelayakan pembangunan trem tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Pak Menteri Erick Thohir juga menyarankan, agar melakukan pertemuan dengan Presiden dan menteri terkait untuk akselerasi," katanya.
Berita Terkait
-
Liga Putri Tidak Ada, Menpora Sebut PSSI Sibuk Naturalisasi Pemain
-
Misi Terselubung Sekjen PSSI Yunus Nusi Terima Jabatan Komisaris Angkasa Pura
-
Menpora Turun Gunung Dorong PSSI Bikin Liga Putri
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
BRI Kuatkan UMKM Kota Batu Lewat Pembiayaan dan Pemberdayaan Klasterkuhidupku
-
7 Ikhtiar Menemukan Jodoh Menurut Buya Yahya
-
DPRD Kota Bogor Terima Draft RPJMD, Mulai Bahas 4 Raperda: Kawal Arah Kebijakan Kota Bogor
-
The Banker Nobatkan BRI sebagai Bank Terbaik di Indonesia 2025
-
Fokus Dana Murah, BRI Perkuat Struktur Pembiayaan Berkelanjutan