SuaraBogor.id - Mencekam dan kondisi keuangan serba susah. Inilah kesan yang tersisa dalam benak pelaku sejarah di Depok, yakni Baba Haji Entong Sueb tentang peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau PKI pada 30 September 1965 atau lebih dikenal G30S PKI.
Namun rasa takut dan kesusahan yang diingat Baba-sapaan akrabnya, bukan berasal dari jejak kekejaman PKI di Kota Depok kala itu. Melainkan akibat tindakan represif aparat yang berdalih menumpas PKI, ditambah dampak ekonomi pasca peristiwa G30SPKI tersebut.
Baba Entong Sueb merupakan salah satu pelaku sejarah yang tersisa, dia berani dan mau serta mampu menceritakan fakta sejarah tentang Kota Depok di masa G30SPKI.
Baba menceritakan kisahnya pada SuaraBogor.id -jaringan Suara.com di rumahnya, Jalan Raden Sanim, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok pada Jumat (24/9/2021) kemarin.
Baca Juga: Bejat! Mau Gagahi Istri Orang, Oknum Petugas Keamanan di Bogor Ditangkap
Kondisi mencekam yang diingat Baba, terjadi ketika pasukan tentara dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang disebut Kopassus, salah menyisir wilayah.
Seperti diketahui, pasca peristiwa G30SPKI, tentara Angkatan Darat diperintahkan untuk menumpas anggota PKI yang tersisa di seluruh penjuru Tanah Air.
Sekitar minggu kedua Oktober 1965, mereka sampai ke Depok. Mereka mencegat warga di sepanjang jalan dari markasnya di Cijantung, Jakarta Timur serta masuk ke rumah-rumah untuk menginterogasi tiap warga.
RPKAD menginterogasi setengah menuduh. Karenanya, entah disengaja atau tidak, perlakuan mereka terasa kasar dan membuat masyarakat ketakutan.
“Ditanya baik-baik saja masyarakat pasti sudah bingung, apalagi ditanya kasar. Bagaiamana (masyarakat) bisa nggak takut?,” kata Baba mengawali ceritanya.
Baca Juga: Polda Metro Targetkan 70 Persen Warga Depok Telah Divaksin Dosis Pertama Pada Oktober
Belakangan diketahui, pada hari itu, pasukan RPKAD harusnya menyisir wilayah Krukut Hilir, dekat Pondok Labu, Jakarta Selatan. Bukannya Kampung Krukut, Depok yang jadi tempat tinggal Baba waktu itu.
Berita Terkait
-
Sempat Bertemu Megawati Sebelum Saksikan Teater, Fadli Zon Ungkap Isi Pembicaraannya
-
Jangan Beli! Bikin Sendiri Keranjang Telur Paskah Impianmu, Cuma Butuh Ember Bekas
-
Tupperware Tutup di Indonesia, Siapa Sebenarnya Pemiliknya?
-
18 April 2025 Memperingati Hari Apa? Berikut Latar Belakang Sejarahnya
-
Emas Antam Ludes Diserbu di Bogor! Panik Buying atau Investasi Cerdas?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Aktivitas Gempa Meningkat, Gunung Gede dalam Pantauan Ketat
-
Dirut TSI Bantah Eksploitasi: Kami Justru Rawat dan Selamatkan Mereka dari Prostitusi
-
Hadiri Launching BISKITA Trans Pakuan, Ketua DPRD Kota Bogor Dukung Pengoperasian Kembali
-
Terima Aksi Demonstrasi Mahasiswa, DPRD Kota Bogor Perjuangkan Aspirasi
-
Hasil Rapat Paripurna: DPRD Kota Bogor Tetapkan Tatib Baru dan Bentuk Empat Pansus