Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:43 WIB
Ilustrasi banjir. [ANTARA]

SuaraBogor.id - Sejumlah wilayah di Bogor banjir pada hari ini usai hujan mengguyur sejak siang tadi. Hal itu menyebabkan sejumlah jalan tergenang air dan sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun empat.

Seperti banjir yang terjadi di wilayah Kayumanis Kota Bogor, Jawa Barat, menyebabkan jalan tergenang. Bahkan wilayah tersebut seperti arum jeram.

Bahkan, video kondisi jalan terendam banjir tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun instagram @bogor24update.

"Hujan deras gais, ini jalan di Kayumanis jadi seperti arum jeram. Motor pun jatuh, hari ini 19 Oktober 2021," tulisnya dikutip Suarabogor.id.

Baca Juga: Cianjur Diguyur Hujan Deras, Rumah di Desa Nagrak Terendam Banjir

Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur wilayah Bogor, menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat terendam banjir.

Banjir kali ini merendam sebagian rumah warga di Bojong Jengkol, RT 01/02, Desa Cilebut Barat, Kabupaten Bogor.

Salah seorang warga setempat Jodi menuturkan, banjir yang dialami sebagian rumah warga tersebut, diduga karena drainase air sempit dan tersumbat akibat banyaknya sampah.

Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pembangunan kios yang memakan lahan saluran air.

Ketinggian air dari banjir bisa mencapai pinggang orang dewasa, bahkan kendaraan sepeda motor yang parkir terendam air banjir berwarna kecoklatan, hingga melewati bagian mesin kendaraan.

Baca Juga: Hujan Guyur Bogor, Rumah di Cilebut Terendam Banjir

“Beberapa warga yang rumahnya mengalami kebanjiran sudah mengantisipasi sebelumnya dengan membuat tanggul serta meninggikan bangunan, namun tetap saja banjir melibas masuk dari teras depan rumah yang mengakibatkan kerugian terhadap barang-barang eletronik didalam rumah warga,” kata Jodi, mengutip dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, Selasa (19/10/2021).

Jodi menyayangkan setiap tahun banjir selalu berulang, tanpa kunjung ada solusi. Bahkan seiring dengan waktu volume air terus mengalami peningkatan. Warga menyakini, lanjut Jodi, hal itu bukan disebabkan faktor alam namun karena keserakahan manusia.

“Jika dibanding sebelumnya, kali ini banjir yang paling parah,” kata Jodi.

Load More