Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 05 November 2021 | 15:00 WIB
Pedagang menunjukkan minyak goreng curah di Pasar Santa, Jakarta, Selasa (8/10). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBogor.id - Harga Minyak goreng di Pasar Induk Pasirhayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat naik dari sebesar Rp 4.000 ribu per liter. Kenaikan tersebut diduga karena minimnya pasokan.

Ima (40) seorang pedagang Bahan Pokok Penting (Bapokting) di Pasar Induk Pasirhayam mengatakan, saat ini harga minyak goreng kemasan maupun minyak curah tengah mengalami kenaikan semenjak beberapa pekan terakhir.

"Harga minyak goreng kemasan semula seharga Rp 13.500 ribu per liter menjadi Rp 17.500 ribu per liter, dan untuk minyak curah dari Rp 14.000 ribu per liter naik ke angka Rp 18.500 per liter," katanya pada SuaraBogor.id, Jumat (05/11/2021).

Harga minyak goreng tersebut, kata dia, sudah mulai mengalami kenaikan sekitar beberapa bulan terakhir, karena pasokan dari sejumlah pendistributor dari wilayah Cianjur dan Sukabumi minim.

Baca Juga: Inilah Buntut Perkara Kades Yang Marahi Ustadz di tengah Ceramah

"Semenjak harganya naik, pasokan dari beberapa distributor mulai sulit. Biasanya saat kemasan minyaknya langsung dikirim, sedangkan saat ini harus menunggu 2-3 hari baru ada," ucapnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga minyak tersebut mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Sebelumnya bisa menjual sebanyak 120 liter per hari menjadi 50 liter per hari.

"Para pelangaan sekarang jadi lebih mengurangi pembelian, misalnya biasanya membeli satu liter, sekarang jadi satu liter," katanya.

Hal serupa diungkapkan, Siti Aisyah (52) penjual minyak goreng mengatakan, kenaikan minyak goreng kemasan maupun minyak goreng curah hampir terjadi setiap harinya.

"Setiap hari saya selalu mendapatkan pesan singkat dari sales minyak goreng. Dalam setiap harinya kenaikan itu bisa mencapai senilai Rp 500 ribu per liter," kata dia.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Puncak Populer untuk Mengisi Waktu Libur Singkat

Dia dan pedagang lainnya berharap pemerintah dan dinas setempat untuk segera mengatasi kenaikan harga minyak goreng, karena sangat merugikan para pedagang.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More