Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 24 Februari 2022 | 11:17 WIB
Pekerja memproduksi tahu di salah satu pabrik tahu di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (5/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBogor.id - Tempe tahu kembali beredar di sejumlah pasar di Bogor, Jawa Barat, usai aksi mogok pengrajin tahu tempe selama tiga hari.

Para pengrajin menolak harga kedelai yang naik, namun kini tahu tempe yang sebelumnya langka kembali beredar.

Seperti di Pasar Rakyat Ciseeng Kabupaten Bogor, sejumlah pedagang tahu sudah kembali berjualan meskipun barang yang didagangkan tidak banyak.

Lantaran harga kedelai yang masih mahal tidak kunjung turun, sehingga produksi dikurangin.

Baca Juga: Kedelai Sampai Minyak Goreng Mahal, Kini Giliran Harga Daging Sapi di Bekasi Naik

“Kemarin saya beli di pasar gak ada, sekarang ada lagi tapi sedikit. Untuk harga masih tapi ukurannya makin kecil katanya kacang kedelai masih mahal,” kata Nurida kepada wartawan.

Nurida berharap, pasokan tahu dan tempe yang dijual dipasar tidak lagi sulit seperti tiga hari kemarin, dan selaku masyarakat yang mengkonsumsi ia berharap harga kedelai normal agar tidak ada lagi kelangkaan.

“Dan semoga tempe tahu gak kecil ukurannya,” tambahnya.

Pedagang tahu tempe Latif mengaku, aksi mogok kemarin yang dilakukan oleh pengrajin dan pedagang tidak ada pengaruh, harga kedelai masih tinggi bahkan, saat ini sudah naik lagi lima persen.

“Gak ngaruh harga masih mahal dan bahkan naik lima persen, untuk pengaruh malah ke penjualan hari ini sepi padahal gak banyak saya bawa dagangan tahu tempe ukuran kecil karena harga kedelai masih mahal,” katanya.

Baca Juga: Pasar Lesu, Pengusaha Tahu di Kediri Putuskan Libur Produksi Gegara Melejitnya Harga Kedelai

Latif berharap, pemeritah membuka telinga agar mengambil sikap terkait kedelai yang semakin mahal, selaku pedagang hanya bisa pasrah.

“Ya pemerintah diharapkan mendengar lah keluhan dari masyarakat pedagang tahu tempe, jangan sampai nanti banyak yang gulung tikar,” katanya.

Load More