Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 08 Maret 2022 | 21:18 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto [Dok DPRD]

SuaraBogor.id - Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengingatkan pentingnya mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam penanganan korban terdampak bencana. Menurut dia, korban tidak hanya memerlukan sumbangan, tetapi berbagai aspek untuk memulihkan keadaan dan solusi jangka panjang.

"Sebagian daerah Kabupaten Bogor adalah daerah rawan bencana banjir maupun longsor. Kita harus belajar dari peristiwa sebelumnya untuk menghindari adanya korban jiwa dan meminimalisir kerugian materil," ujarnya, usai mengikuti apel siaga bencana alam memasuki cuaca ekstrim yang digelar BPBD Kabupaten Bogor di lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Selasa (8/3).

Penanganan terhadap korban bencana, lanjut dia, juga harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Korban bencana, kata Rudy, jangan dijadikan objek untuk 'panjat' status sosial. "Bantuan yang diberikan harus memang yang dibutuhkan untuk memulihkan keadaan mereka," kata dia.

Rudy berharap, apel gelar pasukan dan pengecekan sarana dan prasarana tidak hanya sebatas seremonial. Keseriusan dalam mendeteksi lokasi rawan bencana, kesiapsiagaan petugas, kesiapan sarana dan prasarana, serta pemetaan jalur evakuasi harus dilakukan dengan matang. Sosialisasi kepada penduduk yang tinggal di lokasi rawan bencana juga harus dilakukan secara masif.

Baca Juga: Pakai Pistol Korek, Pelaku Curanmor di Pakansari Ditangkap Polres Bogor

"Jadi kita harus cepat tanggap, petugas harus terlatih dan masyarakat juga mendapatkan edukasi yang baik karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia," kata dia

Menurut Rudy, alokasi anggaran kebencanaan tetap proporsional meskipun dalam tiga tahun ini terjadi pandemi Covid-19 anggaran kebencanaan tidak terkena relokasi anggaran. Karena itu, dia berharap anggaran tersebut juga digunakan secara efektif agar bencana tidak terjadi berulang-ulang.

"Kita harus menemukan solusi yang tepat untuk keselamatan warga kita yang ada di lokasi rawan bencana," cetusnya.

Berdasarkan data indeks risiko bencana kabupaten dan kota tahun 2020 yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan wilayah Kabupaten Bogor sebagai wilayah rawan bencana menduduki peringkat ke 287 dari 514 kabupaten-kota se Indonesia.

"Kondisi ini harus kita sadari bersama dan menjadi tanggung jawab kita bersama," kata dia.

Baca Juga: Kabar Baik, Kasus Sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Bogor Meningkat, Capai 1.150 Orang Per Hari

Jika kita bercermin pada tahun 2021, sambung dia, setidaknya ada 1.283 bencana terjadi, tanah longsor menjadi kategori bencana alam yang paling banyak, yakni 513 kejadian, disusul angin kencang sebanyak 449 bencana, dan 112 bencana banjir, mengakibatkan 74.084 warga menjadi korban, 28 warga meninggal dunia, 1 luka berat, 3 luka sedang, 15 luka ringan, 559 warga mengungsi.

"Banyak pelajaran yang mestinya kita ambil untuk kesiapsiagaan kita terhadap bencana alam yang terjadi," tandasnya

Load More