SuaraBogor.id - Jelang bulan Ramadan minyak goreng langka di Kota Bogor, Jawa Barat. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak panik.
Saat ini kata Bima Arya, minyak goreng kemasan di pasaran sedang langka, namun dirinya memastikan tidak ada pembeli dalam jumlah banyak atau panic buying.
"Memang masih ada masalah pada distribusinya, tapi kita pastikan tidak ada panic buying," kata Bima Arya.
Bima Arya mengakui berdasarkan hasil peninjauannya di beberapa toko sembako di pasar tersebut, minyak goreng kemasan sesuai HET langka sejak awal, karena keterbatasan pengiriman stok dari distributor kepada agen hingga toko-toko.
Saat ini, minyak goreng kemasan HET sulit ditemui di para pedagang akibat ada pembatasan pembelian mulai dari jumlah yang hanya dua kardus berisi 12 kemasan ukuran 1 liter setiap pembelian yang dipadukan dengan bihun.
Meski demikian, ketersediaan minyak goreng curah masih mencukupi, walau harga beli di pedagang maupun harga jual kepada masyarakat masih di atas harga standar.
Bima juga menyampaikan Pemerintah Kota Bogor telah berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota untuk melakukan pengawasan distribusi minyak goreng di semua pasar yang ada di daerahnya.
Di kota hujan itu, terdapat 14 pasar tradisional yang terdiri atas Pasar Devris, Pasar Baru Bogor, Pasar Plaza Bogor, Pasar Blok A dan B Kebon Kembang Bogor (KKB), Pasar Blok F dan G KKB, Pasar Sukasari, dan Pasar Merdeka.
Selanjutnya, Pasar Jambu Dua, Pasar Padasuka, Pasar Pamoyanan, Pasar Tanah Baru, Pasar Taman Kencana, Pasar Teknik Umum, dan Pasar Gunung Batu.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkan, pihaknya telah membentuk tim gabungan terdiri atas 200 orang petugas TNI, Polri, dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUMKMdagin) setempat.
"Setiap hari tim ini akan memonitor distribusi bisa sampai ke para pembeli itu sesuai dengan aturan," kata Kombes Pol. Susatyo.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Baru Bogor, Wati, mengatakan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang dibelinya pada Selasa (15/3) masih dibatasi sebanyak dua kardus per pembelian di toko besar di Pasar Baru Bogor yakni Toko 56.
Menurut dia, pembelian di agen Toko Makmur juga memberlakukan hal yang sama jika membeli langsung. Oleh karena itu, lebih baik membeli kepada toko besar di setiap pasar, sehingga pedagang tidak perlu langsung membeli ke agen.
Agen pun menyiasati agar masyarakat tidak membeli berlebihan dengan menjual minyak goreng Rp14.000 satu paket dengan satu kemasan bihun Rp6.000.
"Jadi yang mau beli minyak goreng belinya satu paket seharga Rp20.000," kata Wati.
Saat ini, harga minyak goreng curah dari agen sudah mengalami kenaikan sebesar Rp1.500 per liter, dari harga Rp14.000 menjadi Rp15.500, sehingga penjualannya mencapai Rp17.000 per liter.
"Ini bonnya ada, saya jual segitu kan saya harus modal juga beli plastik, karet," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Minyak Goreng di Bantul Masih Langka, Ini Hasil Temuan Inpeksi DKUKMPP Bantul
-
Soroti Minyak Goreng di Tanah Air Langka, Peneliti UGM Hempri Suyatna: Pemerintah Perlu Perketat Pengawasan Distribusi
-
8,9 Ton Minyak Goreng Disalurkan ke Pasar di Aceh Selatan
-
Aturan HET Minyak Goreng Kemasan Dihapus, Disperindag Garut: Tak Lagi Rp 14 Ribu, Harganya Tergantung Merk
-
Aktivitas Pembalap MotoGP Begitu Tiba di Indonesia Ada yang Kaya Doni Salmanan, Logo Halal Baru Dianggap Terlalu Rumit
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Bukan Cuma Musibah, Ini 3 Fakta Mengerikan di Balik Ambruknya Sekolah di Bogor
-
Lagi, Sekolah di Bogor Ambruk! Alarm Bahaya Kualitas Bangunan Mengancam Nyawa Siswa
-
Ketua DPRD Apresiasi Kegiatan RRI Fest Bertema Lebih Sehat, Lebih Hijau, Lebih Berbudaya
-
Detik-detik Horor di SMKN 1 Cileungsi: Atap Ambruk Saat Belajar, Puluhan Siswa Dilarikan ke RS
-
DPRD Kota Bogor Tutup Masa Sidang ke-3 Tahun 2025, Sampaikan Laporan Kinerja dan Reses