Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 28 Maret 2022 | 21:54 WIB
Ilustrasi penyerangan kampung di Cianjur. (ANTARA)

SuaraBogor.id - Robini (30) warga Kampung Cijeuleur, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur mengalami luka bacok dibagian kepala setelah sekelompok orang tidak (OTK) mengenal menyerang rumah di kampung tersebut.

Korban yang mengalami luka bacok pada bagian kepala terpaksa harus dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tidak hanya itu, para pelaku juga merusak sejumlah rumah warga dengan memecahkan kaca jendela dan pintu rumah milik warga dengan menggunakan senjata tajam.

Eli Hayati (36) warga Kampung Cijeuler mengatakan sekelompok orang tidak dikenal itu datang secara tiba-tiba dengan menggunakan beberapa unit sepeda motor sambil membawa senjata tajam.

Baca Juga: AG Nekat Aniaya Anak dan Istrinya dengan Golok Gara-gara Tak Mau Diajak Bunuh Diri

"Mereka tanpa basa-basi, yang membawa senjata tajam langsung melakukan penyerangan dengan merusak rumah milik warga dengan cara menendang dan memecahkan kaca jendela dan pintu rumah," katanya pada wartawan, Senin (28/3/2022).

Akibat penyerangan tersebut, kata dia, satu orang warga yaitu Robini yang tengah tertidur diteras dianiaya para pelaku dengan senjata tajam.

"Saat kejadian korban sedang tertidur di teras rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Akibatnya korban mengalami luka dibacok pada bagian kepala dan harus mendapatkan 18 jahitan akibat lukanya itu," katanya.

Eli mengungkapkan, tidak mengetahui motif dari para pelaku melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap warga.

"Kejadiannya, Minggu (27/3) sekitar pukul 01.30 WIB. Korban memang memiliki keterbelakangan mental, sehingga tidak mampu menyelamatkan diri. Para pelaku langsung kabur sambil berteriak-teriak tidak jelas," ujarnya.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Susur Sungai Cijampang Cari Iwan Setiawan

Duhari (49) kerabat korban meminta kepolisian segera menangkap para pelaku penyerangan lingkungan dan penganiayaan adik kandungnya.

"Biadab, karena adik saya tidak mungkin memiliki masalah dengan orang lain. Dia memiliki keterbelakangan mental, dan setiap harinya berada di rumah," jelas Duhari.

Duhari menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke kepolisian setempat.

"Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, saya ingin lingkungan aman dan nyaman. Karena, kejadian ini kali pertama terjadi," katanya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More