Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito
Kamis, 14 April 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi Alquran al-Karim.[Pixabay.com]

SuaraBogor.id - Surah An Nisa ayat 59 merupakan ayat tentang ketaatan dan sumber hukum dalam Islam. Keseluruhan surahnya merupakan surah Madaniyah atau surat yang turun saat Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Kandungan Surah An Nisa ayat 59 yang paling banyak digunakan dalam kehidupan seorang muslim adalah istilah “Ulil Amri”. Secara pemaknaan, kalimat tersebut kerap diterjemahkan sebagai pemimpin atau pemegang kekuasaan.

1.       Makna Ulil Amri

Dilansir laman NU Online, Ulil Amri dalam kitab Tafsir at-Thabari, tulisan ulama besar Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari diartikan berbeda oleh beberapa kelompok ahli ta’wil. Sebuah kelompok ulama menafsirkan Ulil Amri sama dengan umara. Sebagian lain menafsirkan yang dimaksud ulil amri adalah ahlul ilmi wal fiqh atau orang yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqih. Tafsir ulama lain menyebut Ulil Amri adalah sahabat-sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam. Ada pula yang mengatakan bahwa yang disebut Ulil Amri dalam Surah An Nisa ayat 59 adalah Abu Bakar dan Umar (dalam Tafsir at-Thabari). Berikut ini bacaan latin Surah An Nisa ayat 59 berikut artinya:

“Yaaa ayyuhal ladziina aamanuuu athii'ul laaha wa athii'ur Rasuula wa ulil amri minkum fa in tanaaza'tum fii syai'in farudduuhu ilal laahi war Rasuuli in kuntum tu'minuuna billaahi wal yawmil Aakhir; dzaalika khairunw wa ahsanu taawiilaa”

Baca Juga: Makna Surah Al Imran Ayat 1-10, Surah yang Menjadi Obat Berbagai Penyakit

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

2.       Tafsir Surah An Nisa Ayat 59

-Tafsir Kementerian Agama RI

Agar penetapan hukum dapat dijalankan dengan baik dan adil, perlu ketaatan terhadap penetap hukum. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah perintah-perintah Allah dalam Alquran, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul Muhammad, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Alquran, dan juga nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya, baik untuk kehidupan dunia kamu, maupun untuk kehidupan akhirat kelak.

-Tafsir Al-Muyassar/Kementerian Agama Arab Saudi

Baca Juga: Ibadah Jalan Meski Sedang Jualan, Pedagang Es Krim Terekam Baca Alquran Sambil Menunggu Pelanggan

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya serta melaksanakan syariat-Nya, laksanakanlah perintah-perintah Allah dan janganlah kalian mendurhakai-Nya. Penuhilah panggilan rasul-Nya dengan mengikuti kebenaran yang dibawanya, dan taatilah para penguasa kalian dalam perkara selain maksiat kepada Allah. Apabila kalian berselisih paham dalam suatu perkara di antara kalian, kembalikanlah ketetapan hukumnya kepada kitab Allah dan Sunnah rasul-Nya, Muhammad , jika kalian memang beriman dengan sebenar-benarnya kepada allah dan hari perhitungan. Mengembalikan persoalan kepada Alquran dan sunnah itu adalah lebih baik bagi kalian daripada berselisih paham dan pendapat atas dasar pikiran belaka dan akan lebih baik akibat dan dampaknya.

-Tafsir Al-Mukhtashar/Markaz Tafsir Riyadh

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul-Nya dengan menjalankan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi apa yang Dia larang. Taatlah kalian kepada para pemimpin kalian sepanjang mereka tidak menyuruh kalian berbuat maksiat. Apabila kalian berselisih paham tentang sesuatu, kembalilah kepada kitabullah dan sunah nabi-Nya jikalau kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Sikap kembali kepada kitab suci dan sunah itu lebih baik bagi kalian daripada mempertahankan perselisihan itu dan mengandalkan pendapat akal, serta lebih baik akibatnya bagimu.

-Tafsir Quraish Shihab

Wahai orang-orang yang beriman kepada ajaran yang dibawa Muhammad, taatilah Allah, rasul-rasul- Nya dan penguasa umat Islam yang mengurus urusan kalian dengan menegakkan kebenaran, keadilan dan melaksanakan syariat. Jika terjadi perselisihan di antara kalian, kembalikanlah pada Alquran dan sunnah rasul agar kalian mengetahui hukumnya. Allah telah menurunkan Alquran kepada kalian yang telah dijelaskan oleh rasul-Nya. Di dalamnya terdapat hukum tentang apa yang kalian perselisihkan. Ini adalah konsekuensi keimanan kalian kepada Allah dan hari kiamat. Alquran merupakan kebaikan bagi kalian. Dengan Alquran, kalian dapat berlaku adil dalam memutuskan perkara-perkara yang kalian perselisihkan. Selain itu, akibat yang akan kalian terima setelah memutuskan perkara dengan Alquran adalah yang terbaik karena mencegah perselisihan yang menjurus kepada pertengkaran dan kesesatan.

Demikian bacaan latin Surah An Nisa Ayat 59 berikut arti dan tafsirnya. Semoga artikel ini membantu Anda dalam memperdalam ilmu agama beserta praktiknya.

Kontributor : Alan Aliarcham

Load More