SuaraBogor.id - Sebanyak 11 santriwati di Kota Depok, Jawa Barat diduga jadi korban kekerasan seksual. Peristiwa tersebut terjadi di lingkungan Pondok Pesantren wilayah Beji, Depok.
Mengutip dari DepokToday.hops.id -jaringan Suara.com, kuasa hukum para santriwati yakni Megawati mengatakan, saat ini para korban baru bisa bercerita saat libur kegiatan pesantren.
Dugaan kasus cabul yang dialami para santriwati itu mencuat sejak sepekan lalu. Namun menurut korban, pelaku telah melancarkan aksinya selama setahun belakangan.
Dari hasil pemeriksaannya, terdapat 11 orang yang menjadi korban, namun hanya 5 yang berani melapor ke Polda Metro Jaya.
“Yang berani untuk speak up hanya 5 orang. Tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit,” katanya, baru-baru ini.
Beberapa korban ternyata adalah anak yatim piatu. Mereka tadinya tak sanggup mengadukan ulah bejat pelaku karena merasa hutang budi dengan pemilik pondok pesantren.
“Karena beberapa dari mereka yatim piatu, jadi mereka takut untuk melaporkannya. Mereka merasa hutang budi ke pondok pesantren itu karena dapat fasilitas gratis,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, setelah mendengar pengakuan dari korban dan bersama orang tua korban, akhirnya mereka sepakat untuk membuat laporan ke Polda Metro Jaya agar kasus ini ditindak lanjuti.
Megawati menambahkan, kasus itu telah diselidiki oleh Polda Metro Jaya. Pihak pesantren saat ini belum dimintai keterangan karena masih fokus pada laporan korban.
Baca Juga: Ditangkap di Sebuah Penginapan di Bogor, Ini Motif Pelaku Pembunuhan di Pesanggrahan Jakarta
Berita Terkait
-
Alasan Firli Bahuri Kembali Mangkir dari Pemeriksaan: Ada Pengajian dan Tahlilan
-
Pasca Quick Count, Megawati Soroti Campur Tangan Kekuasaan di Pilkada
-
Soal Dugaan Ada Kecurangan di Pilkada Jateng, Dasco Gerindra: Baru Bisa Dibuktikan Kalau Ada Laporan ke Bawaslu
-
Andika-Hendi Ditekuk di 'Kandang Banteng', Megawati Meradang Singgung Etika dan Moral
-
Usai Pantau Quick Count, Megawati Nyatakan Sikap Politik Prihatin: Demokrasi Terancam Mati!
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kereta Api Bawa Berkah, Pemkab Bogor dan KAI Jalin Kerja Sama Kembangkan Kawasan
-
Hasil Quick Count Pilkada Depok: Supian Suri-Chandra Rahmansyah Unggul 54,5 Persen
-
Akui Kekalahan, Mantan Ajudan Iriana Jokowi Ucapkan Selamat kepada Dedie A Rachim
-
Drama Kecelakaan di Bogor, Pajero Ugal-ugalan Tabrak Lari Lima Kendaraan, Satu Orang Luka Berat
-
KPU Kabupaten Bogor Salahkan Paslon 1 dan 2 Gara-gara Partisipasi Pemilih Turun?