SuaraBogor.id - Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Barat, berencana memperpanjang pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 50 persen siswa di seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sederajat selama satu bulan pada tahun ajaran baru 2022-2023.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi, keputusan untuk memperpanjang PTM berkapasitas 50 persen siswa menyusul peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di daerahnya.
"Kami sudah komunikasi dengan Kemenag dan instansi lain, tinggal laporan kepada pimpinan, Wali Kota Bogor," kata Hanafi.
Menurutnya, rencana perpanjangan PTM berkapasitas 50 persen selama satu bulan telah melalui beberapa analisa. Pertama, pada tahun ajaran baru, siswa dan siswa kelas 1 sekolah dasar dimulai dari usia rata-rata 7 tahun, sehingga khawatir belum mudah dikendalikan untuk taat protokol kesehatan.
Pada usia tersebut, sebagian siswa pada awal masuk sekolah masih sering didampingi orang tua atau wali. Selanjutnya, yang kedua, siswa yang baru masuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) kelas 7 pun telah lama terbiasa pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga dalam kurun waktu sebulan, akan ada evaluasi adaptasi siswa di sekolah terhadap aturan protokol kesehatan.
Rencana kebijakan PTM berkapasitas 50 persen pun berlaku kepada siswa dan siswa semua jenjang. Selain tauladan bagi siswa baru, pencegahan penyebaran COVID-19 harus digencarkan seiring dengan peningkatan kasus positif, mulai pertengahan Juni-pertengahan Juli 2022 ini.
"Yang kami komunikasikan untuk semua jenjang. Apalagi di situasi yang belum stabil ini. Kemarin sempat PPKM level 2, balik lagi ke PPKM level 1. Jalan tengah, kami ketatkan lagi prokes dan kapasitas," jelasnya.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, per hari Selasa (12/7), jumlah kasus positif COVID-19 melonjak dari semula rata-rata di atas 20 orang per hari, menjadi 77 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 37 orang sembuh dan 40 orang masih sakit.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat mencatat data grafik kasus positif COVID-19 terus naik sejak pertengahan Juni 2022 hingga awal Juli 2022, dari semula di bawah lima orang per hari menjadi di atas 20 per hari. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Rahasia Tidur Nyenyak, Amalkan Doa dan Sunnah Rasulullah SAW Ini Sebelum Terlelap
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini! Klaim Saldo Gratis Langsung Cair
-
Kenapa Surat Yasin Sering Dibaca Sebagian Umat Islam Pada Malam Jumat?
-
3 Link DANA Kaget Ratusan Ribu Terbaru Malam Ini, Jika Beruntung Langsung Masuk Dompet Digitalmu
-
Rebutan DANA Kaget Gratis, Buruan Klik Ada Link Aktifnya Juga