Andi Ahmad S
Kamis, 06 Oktober 2022 | 04:20 WIB
Ilustrasi Kekerasan Seksual (Unplash)

SuaraBogor.id - SM (14) harus menerima kesedihan mendalam di umur yang masih muda. Pasalnya, SM diduga mendapatkan perlakuan bejat atau kekerasan seksual dari oknum guru di salah satu SMP di Bogor.

Kasus ini bermula saat SM hendak mengurus kelulusan dengan menyerahkan sejumlah persyaratan dan melakukan cap tiga jari di ijazahnya ke sekolah tempat ia menimba ilmu pada Kamis (25/8/2022) lalu.

Namun, kejadian tak terduga dialami oleh SM usai melakukan cap tangan tiga jari. Tepat di depan ruangan guru, SM bertemu dengan pelaku berinisial HS yang berstatus pengajar di sekolah yang bersangkutan.

"Seketika, guru bejat itu memegang tangan SM dengan erat melalui kedua tangannya, lalu menyusuri bagian payudara SM," kata kuasa SM, Anggi Triana Ismail kepada Suarabogor.id, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: Peluang Lolos Terbuka Lebar, Timnas Indonesia Geser Posisi Uni Emirat Arab di Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17

Kata dia, SM sempat menolak, namun apadaya kekuatan guru bejat itu lebih kuat dari dirinya. Memanfaatkan kelemahan SM, guru bejat itu kemudian diduga menyeret SM menuju lantai bawah tepat di lorong sekolah lantai dasar.

Di lokasi itu, HS membabi-buta melanjutkan untuk meremas dan meraba payudara SM tanpa ada rasa bersalah.

Air mata pun pecah, SM berteriak dan meminta pulang di depan gurunya itu. Kemudian, HS melepaskan remasannya khawatir

"SM pun pada akhirnya teriak dan meminta pulang, pada akhirnya SM dilepaskan oleh HS karena khawatir ketahuan," paparnya.

Usai dilepaskan dari genggam guru cabul itu, SM pun berlari sambil menangis menuju pulang ke rumah dengan trauma yang dialaminya.

Baca Juga: Arkhan Tak Berhenti Mencetak Gol, Brace Kontra UEA Bawa Timnas U-17 Raih Kemenangan 3-2

"Dia tidak berani menyampaikan kejadian tersebut kepada orang tua nya. Jeda selama kurang lebih 1 bulan, pada akhirnya SM bercerita kepada orang tua nya," jelasnya.

Load More