Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 12 Oktober 2022 | 20:39 WIB
Proses Evakuasi Korban Terseret Arus di Sungai Ciliwung tepatnya di lokasi Wisata Desa Batulayang, Puncak Bogor [BPBD Kabupaten Bogor]

SuaraBogor.id - Seorang siswa SMP yang terbawa arus Sungai Ciliwung di lokasi wisata Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala Desa Batulayang, Iwan Setiawan membenarkan kabar siswa SMP terseret arus sungai saat hujan deras mengguyur wilayah Puncak Bogor tersebut.

"Memang benar terbawa arus ini baru ditemukan satu orang dalam kondisi meninggal dunia," katanya kepada wartawan, Rabu (12/10/2022)

Ia menyebut, korban tersebut merupakan peserta tracking atau pendakian dari sekolah SMP IT Al Hikmah, Kota Depok. "Ini kegiatan anak sekolah," ungkapnya.

Baca Juga: Sungai Cidurian Meluap, Jembatan Penghubung Antar Kampung di Cigudeg Nyaris Terbawa Arus

Hingga saat ini, pemerintah desa, Kecamatan, pihak kepolisian dan petugas lainnya tengah melakukan pendalaman kejadian tersebut untuk memastikan apakah ada korban lain dalam kejadian itu.

"Ini sekarang sedang pendataan peserta yang melakukan tracking," paparnya.

Sebelumnya, hujan deras di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dikabarkan menyebabkan orang terbawa arus, pada Rabu (12/10/2022) sore tadi.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendalami laporan tersebut.

"Masih didalami, si pelapor belum bisa di hubungi, tadi katanya sulit sinyal," kata Danru Rescue 1 Damkar Kabupaten Bogor Arman Riyanto saat dikonfirmasi , Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Puncak Bogor, Bendungan Katulampa Siaga 4

Sungai Cikaret Meluap, Satu Rumah Terbawa Arus Rata dengan Tanah

Bencana alam lagi-lagi merusak hunian warga Kota Bogor. Teranyar, banjir yang terjadi pada Rabu (12/10/2022) sore tadi di Cibalagung, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat menghabiskan satu rumah milik warga.

"Banjir terjadi pada sore jam 16:30, karena curah hujan yang tinggi, bentengan terkikis aliran sungai cikaret meluap dan deras, kerusakan 1 rumah ambruk dan terbawa aliran sungai," kata Camat Bogor Barat, Abdul Rahman kepada Suarabogor.id.

Korban yang terdampak pada banjir luapan sungai Cikaret sebanyak delapan orang. Namun, korban jiwa dan luka-luka nihil.

"Karena rumahnya tidak bisa ditempati, pada korban saat ini tinggal di rumah saudaranya," jelasnya.

Kendati demikian, luapan sungai Cikaret masih terus berjalan. Sehingga, ia meminta masyarakat tetap waspada di tengah cuaca ekstrem saat ini.

Sebelumnya, Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa cuaca ekstrem di Kota Bogor akan berlangsung hingga april 2023 mendatang.

"Cuaca ekstrem sekarang perlu ada kehati-hatian yang tinggi. Karena cuaca ekstrem ini akan berlangsung sampai april menurut BMKG," kata Dedie, Rabu (12/10/2022).

Ia mencatat, sudah ada ratusan Kartu Keluarga yang terdampak bencana di Kota Bogor.

"Sejak Juli (2022) sampai hari ini ada sekitar 500 kk yang berdampak langsung," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, tak sedikit fasilitas umum yang rusak ringan hingga berat akibat bencana alam di Kota Bogor.

Kata dia, bencana yang sering terjadi belakangan ini di Kota Bogor yakni tanah longsor, pergerakan tanah, pohon tumbang dan banjir.

"Mudah-mudahan masyarakat memahami, kalau situasi hujan tinggi, segera menghindari daerah rawan," pungkasnya.

Kontributor: Egi Abdul Mugni

Load More