SuaraBogor.id - Sejumlah ruas jalan terputus akibat banjir dan longsor di Cianjur, Jawa Barat. Hal itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur bekerja ekstra cepat.
Saat ini, BPBD Cianjur tengah melakukan penanganan cepat untuk memperbaiki sementara empat jembatan dan sejumlah ruas jalan yang putus akibat banjir dan longsor.
Kepala BPBD Cianjur Rizal mengatakan, penanganan dampak bencana alam yang melanda wilayah selatan daerah itu langsung dilakukan agar tidak menghambat aktivitas warga, terutama perekonomian.
"Penanganan cepat dan darurat dilakukan bersama dinas terkait di Pemkab Cianjur seperti PUTR, Dinas Perumahan dan Pemukiman serta Dinas Sosial. Untuk jalan yang putus akibat longsor terjadi di Kecamatan Naringgul, Leles, dan Cidaun," katanya.
Penanganan longsor yang menutup akses jalan di Kecamatan Naringgul dan Leles sudah tuntas dilakukan, sehingga dapat dilalui kendaraan secara normal dari kedua arah, sedangkan penanganan jalan yang tertutup longsor di empat desa di Kecamatan Cidaun masih dalam proses dengan harapan tuntas dalam dua hari.
Untuk sejumlah jembatan mulai dari jembatan gantung hingga permanen yang rusak di Kecamatan Cidaun, Cijati, Kadupandak, dan Leles, dalam proses perbaikan sementara. Khusus untuk jembatan permanen putus akan dilakukan pembangunan jembatan sementara agar aktivitas warga tidak terhambat.
"Untuk perbaikan total akan dilakukan tahun depan karena membutuhkan anggaran yang cukup besar. Untuk saat ini, kami masih mendata berapa total jembatan gantung dan permanen yang rusak selama satu pekan terakhir. Namun skala penanganan untuk empat jembatan dulu," kata dia.
Rizal menambahkan laporan terbaru jembatan penghubung antarkecamatan putus, Selasa (8/11). Jembatan itu menghubungkan Kecamatan Kadupandak dengan Kecamatan Cijati. Jembatan putus itu mengakibatkan warga dari kedua wilayah harus menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh untuk sementara waktu.
"Kita upayakan penanganan cepat dengan membangun jembatan darurat. Untuk sementara warga diminta menggunakan jalan alternatif meski jarak tempuh menjadi lama," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Lanjutkan Rencana Yang Dibuat Anies, Pj Gubernur DKI Bakal Revitalisasi 16 Waduk Di Jakarta Tahun Depan
-
Pasca Kunjungan Gubernur Jatim, Puluhan Warga Terdampak Banjir Kalibaru Akan Direlokasi
-
4000 Orang di Cianjur, Masih Terisolasi Karena Longsor
-
Perumahan di Semarang Atas Dituding Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Semarang Bawah
-
Eh, Ternyata Ada Sosok Pacar Baru Diakui Luna Maya Ketimbang Pilih Ariel Noah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan
-
Gelombang Kecaman Publik dan Pertanyaan untuk Pemerintah Soal MBG
-
Kisah Haru dari Citeureup Bogor yang Mengguncang Panggung Internasional
-
Wabup Bogor Ajak ASN Teladani Rasulullah: Kunci Peningkatan Pelayanan dan Soliditas Daerah
-
Ultimatum Menkeu Purbaya: Bank BUMN Diguyur Rp200 T, Dilarang Cuma Santai-santai Beli Obligasi