SuaraBogor.id - Kekosongan jabatan pada komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Kota dan Kabupaten ditanggapi mantan komisioner KPU RI Periode 2017-2022, Ilham Saputra.
Menurut Ilham, kekosongan komisioner KPU tingkat kota/kabupaten dan provinsi seharusnya tidak perlu terjadi.
"Ya, sebetulnya tidak perlu terjadi ya, kalau kemudian proses seleksinya berlangsung dengan aproper, berlangsung dengan mengacu pada merit sistem dan sebagainya," kata Ilham Saputra.
Dia mengatakan itu sebenarnya tidak perlu terjadi, karena menurutnya itu ada kebutuhan dan ada kewajiban untuk mengganti penyelenggara di daerah.
"Harusnya tidak terjadi seperti itu, nah saya khawatir kemudian ini terjadi karena ada titipan, titipan partaikah, atau titipan dari penguasa dan sebagainya," tukas Ilham Saputra.
Menurutnya itu sangat berbahaya bagi kredibilitas KPU. Walaupun misalnya tidak ada, tapi image masyarakat terhadap penyelenggara pemilu itu yang jadi persoalan.
Dia menjelaskan, jika telat sehari saja kemudian KPU RI harus melakukan surat mandat atau memerintahkan kepada KPU Provinsi untuk mengambil alih. Padahal pekerjaan di KPU Provinsi cukup banyak.
Kemudian jika KPU provinsi nya belum terpilih, dan kabupaten Kotanya belum terpilih itu kemudian KPU RI langsung yang mengambil alih, padahal kerjaan di KPU RI sendiri kan juga cukup banyak, untuk menerima pendaftaran presiden, DCT dan sebagainya.
"Nah ini berbahaya bagi proses penyelenggaraan pemilunya takut terhambat, dan kemudian images independensi dari penyelenggara pemilu oleh masyarakat, karena nanti kenapa si berlarut larut apa sulitnya sih tinggal pilih doang," pungkasnya.
Baca Juga: Alumni Kampus Pendukung Capres Dan Cawapres 2024 Mulai Bermunculan di Sumsel
"Maksud saya segera membenahi hal seperti itu agar tidak ada pandangan negatif dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPU. Itu berbahaya sekali," pungkasnya.
Kontributor: Rubiakto
Berita Terkait
-
Gerindra Beberkan Alasan Calonkan Prabowo untuk Pilpres 2029: Demi Kepastian Politik
-
Partai Buruh Respons Positif Koalisi Permanen, Tapi....
-
NasDem-PKS Diprediksi Tetap Dukung Prabowo Hingga Akhir, Tapi Bakal Beralih di 2029?
-
Koalisi Permanen Prabowo: Ancaman Demokrasi dan Tabrak Putusan MK
-
Eddy Soeparno: PAN Siap Dukung Prabowo Buat Keempat Kalinya di Pilpres 2029
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bupati Bogor Akan Resmikan Dua Pasar Unggulan di 100 Hari Kerjanya
-
Cianjur Butuh Uluran Tangan, Ribuan Siswa Belajar di Ruang Kelas Rusak
-
DPRD Kabupaten Bogor Tampung Aspirasi Warga Rumpin, Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur
-
Bambu Tresno: Meningkatkan Apresiasi Kerajinan Bambu Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Bogor Barat dan Bogor Timur Segera Mekar? Bupati Terpilih Rudy Susmanto Siapkan Langkah Nyata