Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 05 Desember 2023 | 16:13 WIB
Ilustrasi Longsor di Cianjur [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww].

SuaraBogor.id - Akses antar kecamatan di Kabupaten Cianjur lumpuh akibat jalan penghubung sepanjang 100 meter tertutup longsor. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/12/2023).

Longsor di Cianjur tersebut menutup jalan penghubung antar kecamatan di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang.

Hingga saat ini, penanganan sedang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dengan mengerahkan satu unit alat berat dan dua unit dum truk.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah hujan lebat yang melanda wilayah Cianjur beberapa hari terakhir pada Sabtu, (2/12/2023).

Baca Juga: Datang Langsung ke Cianjur, Istri Ganjar Pranowo Minta Dukungan ke Ponpes Gelar Peuteuycondong

Longsor tersebut menyebabkan tebing sawah setinggi 30 meter menutup badan jalan.

“Longsoran berupa lumpur dan pepohonan besar menutup seluruh badan jalan sepanjang 100 meter dengan tinggi longsoran sekitar tiga meter,” kata Asep, dikutip dari CianjurToday -jaringan Suara.com, Selasa (5/12/2023).

“Kami langsung mengirim alat berat untuk menyingkirkan material longsor karena sulit dilakukan secara manual," sambung dia.

Pada hari kedua, Minggu, (3/12/2023), sebagian besar material longsor telah berhasil disingkirkan.

Namun, arus lalu lintas belum dapat berjalan normal karena panjangnya longsoran yang menutup jalan.

Baca Juga: Heboh Dugaan Penggelapan Dana Donasi Gempa Cianjur, Bupati: Tidak ada Unsur Korupsi

BPBD menargetkan agar jalan tersebut dapat dilalui secara bergantian menjelang Minggu petang.

Terputusnya jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan itu telah menghambat aktivitas warga, terutama perekonomian.

Warga terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih jauh untuk sampai ke pusat kota atau ke jalan nasional.

“Kami berupaya agar Senin sudah bisa dilalui normal,” ujar Asep.

“Jalan yang terutup longsor merupakan jalur aktivitas warga yang cukup padat setiap harinya, terutama saat jam sekolah dan jam kerja,” imbuh dia.

Misbahudin, Kepala Desa Wangunjaya, menambahkan bahwa putusnya jalan utama antar kecamatan itu telah membuat aktivitas warga lumpuh.

“Kami berharap proses penyingkiran material longsor dapat cepat dilakukan,” ujarnya.

Untuk aktivitas perekonomian, warga yang hendak menjual hasil buminya ke kota terpaksa mengakses jalan alternatif sejak dua hari terakhir.

Load More