Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 15 Desember 2023 | 15:10 WIB
Pengungsi Bencana Gempa Bumi di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Dok Warga/Egi/Suara.com]

SuaraBogor.id - Pasca Gempa Bumi yang terjadi di wilayah Sukabumi-Bogor menyebabkan ratusan warga di Kecamatan Pamijahan mengungsi.

Ketua RW 08, Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Isep Ismail Rahayu mencatat hampir 80 persen warganya memilih tidak berada di rumah atau mengungsi.

"Kalau KK nya hampir 200 KK ebih, jumlah warganya hampir 600 kurang lebih, kalau dipersenkan 20 persen saja yang tidur di rumah, sisanya ngurungsi," kata Isep, Jumat (15/12/2023).

Isel menyebut, warganya memilih mengungsi karena rumahnya rusak dan ada juga yang ketakutan gempa bumi susulan.

Baca Juga: Penampakan Kecelakaan di Bogor, Motor Terjepit Truk Bermuatan Hebel

Untungnya, para pengungsi mendapatkan makan yang diberikan oleh pemerintah maupun para sukarelawan yang diberikan setiap harinya.

"Kalau bantuan berbentuk sembako alhamdulillah ada. (Terpenuhi gizi?) Kalau masalah gizi, belum sih," papar dia.

Warga sangat menerima bantuan makanan yang diberikan tanpa mengeluh memikirkan pemenuhan gizi mereka.

"Seadanya kaya yg di posko kan yang dimasak cuma mie dan telor, seperti itu," papar dia.

Kendati demikian, ia juga berharap pemberian bantuan pemerintah juga bisa memenuhi gizi warganya, seperti pemerintah memberikan makanan bergizi bagi pengungsi imigran Rohingya.

Baca Juga: Senin 18 Desember Jembatan Otista Kota Bogor Kembali Dibuka

"Iya butuh juga (makanan bergizi), karena di warga sini juga sebagian ada yang sakit, karena berlarian gempa, panik pas kejadian," tutup dia.

Minta BMKG Berada di Lokasi Bencana Alam

Warga Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor meminta Badan Mitigasi Bencana Geologi (BMKG) berada di lokasi pengungsian bencana alam.

Ketua RW 08, Desa Purwabakti, Isep Ismail Rahayu mengaku kebingungan kebenaran kabar soal gempa di wilayahnya.

"Mereka khawatir gempa susulan. Saya pengennya pihak BMKG, info akuratnya itu sangat dibutuhkan, jangan sampe kan termakan hoaks kaya semalam bakal ada gempa susulan dan lainnya," kata Isep, Jumat (15/12/2023).

Ia meminta petugas BMKG berada di lokasi untuk memastikan informasi valid kepada masyarakat dan mengedukasi mitigasi bencana gempa bumi.

"Saya pengennya di pihak BMKG ada kejelasan mengenai musibah ini, jangan sampai tersebar berita yang gak bener. Kasian juga kan warga kita. Jangan kan warga, saya pribadi pun khawatir," papar dia.

Ia bahkan mengaku banyak masyarakat yang khawatir diam di rumah akibat kabar burung gempa susulan yang selalu sampai ke mereka.

"Jumlah warganya hampir 600 orang, kalau dipersenkan 20 persen saja yang tidur di rumah. Saya minta ke pihak terkait setidaknya ada di posko, kasih pencerahan, edukasi biar ga panik," tutup dia.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More