SuaraBogor.id - Sebanyak lima orang anggota geng motor ditangkap polisi karena telah melukai koordinator alias Kordes salah satu partai politik di Cianjur, Jawa Barat.
Kelima pelaku pembacokan kordes parpol di Cianjur, Jawa Barat itu yakni, S, Ob, L, A, dan Dk. Sementara, dua dari lima orang yang ditangkap terpaksa dilakukan tindakan terukur dengan ditembak di bagian kaki karena mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap.
Terkait pembacokan itu, polisi memastikan motif di baliknya tidak berkaitan dengan politik. Pembacokan itu diduga karena permusuhan antara kelompok geng motor.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (4/2/2024) malam.
Kata dia, korban berinisial AR (37) saat itu tengah dalam perjalanan pulang tiba-tiba diserang oleh para pelaku.
Para pelaku tak banyak bicara dan langsung melukai korban dengan golok hingga menyebabkan luka serius di bagian kepala.
"Pelaku melakukan kekerasan secara brutal kepada korban, sehingga korban mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit," kata dia dikutip dari Cianjurupdate (Jaringan SuaraBogor.id), Jumat (9/2/2024).
Aszhari mengungkapkan, para pelaku berhasil ditangkap petugas di tempat persembunyiannya. Namun, saat hendak ditangkap, dua orang pelaku yakni S dan A mencoba kabur dan melawan petugas.
Karenanya, petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak bagian kaki kedua tersangka tersebut.
"Kita berikan tindakan tegas terukur kepada dua pelaku yang mencoba kabur," ucap dia.
Aszhari mengatakan, total pelaku sebenarnya berjumlah enam orang namun satu pelaku masih dilakukan pencarian oleh petugas.
"Saat kejadian ada enam orang pelaku, tapi yang bisa kami tangkap ada lima. Satu lagi DPO, kami sedang kejar pelaku itu," tuturnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pembacokan itu tidak berkaitan dengan motif politik, namun pelaku memiliki dendam kepada korban yang juga anggota geng motor.
"Kami mendapat informasi bahwa korban ini merupakan kordes. Tapi hubungan korban sebagai kordes partai politik juga kami masih telusuri, karena pihak keluarganya belum menunjukkan surat yang menunjuk korban sebagai kordes atau pendukung parpol," ungkapnya.
"Dari hasil penyelidikan, tindak kekerasan ini bukan karena unsur politis, murni karena dendam pribadi. Korban dan pelaku ini sama-sama anggota kelompok bermotor (geng motor). Pelaku ini dendam kepada korban yang pernah melakukan kekerasan kepada anggotanya," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Diduga Terlibat Tawuran, Polisi Ngaku Kantongi Identitas Pelaku Pembacokan Remaja di Kebayoran Baru
-
Merapat ke PSI atau PPP? Menakar Keuntungan jika Jokowi jadi Ketum Parpol
-
Ketimbang Sibuk 'Jualan', PPP Ditantang Bentuk Koalisi Bareng Parpol Islam Senasib Tak Lolos Senayan
-
Cegah Partai Dimiliki Satu Keluarga, Usulan Pembatasan Masa Jabatan Ketum Parpol Dibahas di UGM
-
Soroti Kasus Jaksa Dibacok, KPK Bentuk Tim Khusus buat Lindungi Pegawai, Ini Tugasnya!
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! DANA Kaget Terbaru Nongol Malam Ini, Pengguna DANA Bogor Bisa Langsung Klaim
-
Cerita di Balik SPMB Bogor
-
Liburan Seru di Sentul Bogor, Ini Dia 5 Destinasi Ramah Keluarga yang Tak Boleh Dilewatkan
-
Program Makan Bergizi Gratis, Ini Strategi Rudy Susmanto Sediakan Ratusan Dapur Khusus di Bogor
-
Cara Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Raih Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu