SuaraBogor.id - Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor menghentikan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kelurahan Muarasari.
Pasalnya, pada Minggu (18/2/2024) kemarin proyek tersebut longsor dan menyebabkan dua orang pekerja meninggal dunia.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan pengerjaan TPT longsor ini dihentikan atas instruksi Wali Kota Bogor Bima Arya.
Ia juga akan mengundang pihak Balai Sungai Cibalok, untuk merumuskan kembali metode apa yang bisa digunakan untuk memperbaiki TPT ini.
“Jadi arahan Pak Wali dihentikan. Kita evaluasi dulu metode maupun evaluasi pekerjaannya,” kata Rena.
Kendati demikian, Rena belum mengetahui sampai kapan pengerjaan TPT ini dihentikan. Sambil dirinya menunggu pihak ketiga yang mengerjakan, yakni CV Maju Maju Mapan, untuk menyelesaikan urusannya terhadap para korban.
Rena menyebutkan dalam kejadian Ahad (18/2/2024) itu, ada lima orang pekerja yang menjadi korban. Dua orang di antaranya meninggal dunia, satu orang luka berat, dan dua orang luka ringan.
“Sementara juga lagi ngurus korban. Barusan saya dari RSUD Ciawi, sama pihak ketiga karena mereka baru tindakan operasi untuk satu korban luka. Tapi dua korban luka sudah pulang ke Cianjur,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rena menjelaskan longsor terjadi ketika para pekerja tengah melakukan galian pondasi. Galian dilakukan secara manual, lantaran alat berat tidak bisa masuk ke lokasi.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Hanyut Terbawa Arus Selokan, Luka Parah di Kepala
Perbaikan TPT ini, kata Rena, merupakan penanganan rekonstruksi akibat longsor yang terjadi pada 28 Februari 2023. Perbaikan ini baru dilakukan karena baru disetujui menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 2 miliar.
“(Longsor) dari tahun kemarin. Jadi kita coba ajukan, baru di-acc di BTT. Karena itu dikerjakan tahun ini. Ternyata tanahnya labil. Jadi masih bergerak tanahnya,” ucapnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga meminta agar permukiman di sekitar area longsor untuk dikosongkan. Serta dibatasi secara ketat agar warga tidak lalu lalang di sekitarnya.
“Semua siaga di sini, BPBD, wilayah, untuk ada posko di sini. Memonitor beberapa hari ke depan. Karena melihat dari konstruksi lahan sangat mungkin ada kemungkinan longsor susulan, pergerakan tanah,” kata Bima Arya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Link DANA Kaget Hari Ini 10 September 2025: Gerak Cepat, Saldo Gratis Langsung Cair!
-
Cegah Politik Uang Sejak Dini, Bawaslu Bogor Masuk Sekolah Ajak Gen Z Jadi Pengawas Pemilu
-
Kode Redeem FF 9 September 2025: Banjir Item Gratis, Klaim Token Katana dan SG2 Sekarang Juga
-
Maulid Berdarah: 3 Jemaah Tewas, Puluhan Terluka Saat Majelis Taklim Ambruk, Menag Janjikan Ini
-
Layar Ditinggalkan, Langit Jadi Tontonan: Saat Gerhana 'Blood Moon' Satukan Ribuan Warga