SuaraBogor.id - Harga beras semakin naik di sejumlah daerah, salah satunya wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal itu mendapatkan respon dari Perum Bulog Cabang Dramaga.
Kepala Cabang atau Gudang Bulog Dramaga Yanto Nurdiyanto mengatakan, bahwa pihaknya saat ini tengah mengantisipasi adanya kerawanan pangan dampak kenaikan harga beras jelang Ramadan.
Dia memastikan bahwa persediaan beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok hingga Ramadan. Pasalnya ada sebanyak 8 ribu ton disiapkan.
"Sampai dengan saat ini, ketersediaan stok beras di Bulog Dramaga ada sekitar 8 ribu ton. Tentunya aman," ujar Yanto.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini jumlah panen padi para petani menurun cukup signifikan yang diakibatkan oleh fenomena El Nino. Dari semula sebanyak 7 ton per panen, saat ini hanya 5 ton.
Namun, hal itu dapat diatasi dengan mengambil pasokan beras dari daerah lain, seperti dari Bulog Cabang Subang dan Cabang Karawang.
Menurut dia, selain dampak El Nino, kendala lain yang mengakibatkan turunnya produktivitas pertanian adalah faktor cuaca buruk.
"Pemerintah selalu berusaha agar harga beras tidak mengalami naik. Kenaikan harga beras sebetulnya dipacu oleh pasokan beras yang berkurang ke pasar. Tentunya, Bulog sudah mengendalikan kenaikan beras," kata Yanto.
Hal serupa juga dilakukan Pemkab Bogor, Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dengan menyediakan cadangan beras 361 ton untuk mengantisipasi kerawanan pangan.
Baca Juga: Minta Masyarakat Bijak Terima Hasil Pemilu 2024, Ketua DPRD Bogor: Jika ada Kecurigaan Buktikan
"Kita masih punya cadangan pangan yang di Bulog. Sementara untuk penanganan kerawanan pangan punya (beras) 361 ton," ujar Kepala DKP Kabupaten Bogor Asep Mulyana.
Ia menjelaskan, saat ini ketersediaan beras di Kabupaten Bogor dalam posisi aman. Menurut Asep, meski harga beras belakangan naik, tapi ia memastikan komoditas pangan ini tidak akan mengalami kelangkaan di pasaran.
"Karena ada juga dukungan beras dari daerah penyangga, seperti dari Karawang, Cianjur, kemudian dari Banten juga ada, dan wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor kita masih terbantu," kata Asep.
Setiap tahunnya hasil panen padi di Kabupaten Bogor baru mampu memenuhi 40 persen kebutuhan beras daerah, sedangkan sisanya dipenuhi dengan mendatangkan beras dari daerah lain, seperti dari Karawang dan Indramayu.
Asep mengungkapkan jumlah kebutuhan beras di daerahnya yaitu 696.567 ton dalam setahun, tapi pihaknya mampu menyediakan lebih dari jumlah tersebut.
Sebagai contoh, pada tahun 2022 dengan jumlah kebutuhan 696.567 ton beras, Pemkab Bogor mampu menyediakan 753.392 ton beras.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI
-
Bongkar Pasang Dapil Bogor 2029: KPU 'Mainkan' Kursi di Dapil IV, Ciomas Siap Guncang Peta Politik?
-
Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
-
Bupati Bogor Pasang Standar Tinggi untuk Birokrat Baru: Pelayanan Terbaik Tanpa Kompromi
-
Pemkab Bogor Lantik Ratusan PPPK dan CPNS, Ribuan Lainnya Masih Menanti Kepastian NIP BKN