Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 04 Maret 2024 | 19:36 WIB
Nisa Siti Nurjanah (17) siswa putus sekolah bersama keluarganya yang masih tinggal di dalam hunian darurat sejak gempa Cianjur, Jawa Barat, sejak dua tahun terakhir.(ANTARA/Ahmad Fikri).

SuaraBogor.id - Nisa Siti Nurjanah (17) korban gempa Cianjur yang putus sekolah akhirnya bisa melanjutkan kembali sekolah usai mendapatkan perhatian dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur.

Kepala Disdikpora Cianjur, Ruhli Solehudin mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya mendata dan memberikan bantuan untuk anak korban gempa yang putus sekolah, akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu.

"Terkait Nisa warga Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, kami segera tangani langsung dengan memasukkan kembali yang bersangkutan ke sekolah terdekat, namun datanya akan dicocokkan terlebih dahulu," katanya.

Ruhli menjelaskan, dari data yang dimiliki pihaknya Nisa masih dapat meneruskan pendidikan di sekolah formal, namun ketika tidak memungkinkan akan dimasukkan ke sekolah nonngormal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) karena sudah masuk akhir semester.

Baca Juga: Cianjur Diguncang Gempa Dua Kali, BPBD Minta Masyarakat Tetap Waspada dan Tak Panik

Bahkan pihaknya akan memberikan bantuan lain agar Nisa mendapat beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar atau Biaya Operasional Sekolah, termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait agar keluarga Nisa mendapat bantuan dari pemerintah.

"Kami juga minta warga lain yang anaknya putus sekolah karena bencana atau karena masalah ekonomi untuk melapor ke Disdikpora agar nantinya dapat disekolahkan kembali, cukup membawa kartu keluarga dan mengisi formulir," katanya.

Sementara Nisa Siti Nurjanah (17) siswa putus sekolah warga Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, sudah dua tahun putus sekolah karena orang tuanya korban gempa Cianjur, sehingga tidak memiliki biaya untuk menyekolahkannya.

Tidak hanya putus sekolah, Nisa dan keluarganya sejak dua tahun terakhir masih tinggal di dalam hunian sementara (huntara) berukuran 3x5 meter yang dibangun di pinggir kolam ikan milik warga sekitar.

"Sebelum gempa terjadi orang tua saya pindah ke Benjod, saat itu saya masih duduk di kelas VII di SMP IT Mandiri Bersemi Bojong, Kecamatan Karangtengah, karena baru pindah belum sempat mengurus kepindahan sekolah," katanya.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Dana Stimulan Gempa Cianjur Tahap 4 Tak Kunjung Turun, Bupati Minta Masyarakat Tanya ke BPBD

Sedangkan harapan Nisa hingga saat ini dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, agar dapat mengubah derajat keluarga yang selama ini kesulitan ekonomi karena ayahnya hanya buruh tani, sehingga dia berharap mendapat bantuan pemerintah.

"Saya masih ingin sekolah agar dapat menimba ilmu sebelum nanti mencari kerja yang sesuai dengan harapan dan dapat membantu ekonomi keluarga. Semoga aja bantuan dari pemerintah agar saya dapat kembali ke sekolah," katanya. [Antara].

Load More