SuaraBogor.id - Kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat saat ini masih menjadi sorotan, meski Pemerintah Kota Bogor resmi mencabut status KLB.
Tercatat ada 94 orang korban keracunan dan satu orang meninggal dunia. Kini warga yang sempat dirawat sudah pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menyebutkan, dari data terakhir Dinkes jumlah pasien terindikasi keracunan sejak Senin (3/6), ada 94 orang dan sudah tidak ada penambahan.
“Alhamdulillah, sudah tidak ada penambahan kasus baru, dan sudah tidak ada lagi yang dirawat,” kata Retno.
Kendati demikian, Retno mengatakan petugas surveilans Puskesmas Cipaku dan Dinkes masih memantau kondisi kesehatan warga ke wilayah.
“Masih dilakukan pemantauan oleh petugas surveilans puskesmas dan Dinkes,” ujarnya.
Retno menjelaskan, pada Sabtu (7/6) pukul 16.30 WIB, pasien terindikasi keracunan di Puskesmas Cipaku seluruhnya sudah kembali ke rumahnya, termasuk dari empat rumah sakit yakni RS Juliana, RS Meliana, RS Ummi, dan RS Vania.
“Terakhir warga pulang dari rumah sakit pada 7 Juni 2024 jam 16.30 WIB,” ujarnya.
Sementara itu, Retno belum menyampaikan apakah hasil uji laboratorium yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta sudah keluar, di mana Dinkes mengambil sampel sisa makanan, muntahan, dan feses pada korban untuk dilakukan uji laboratorium.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada saat itu menetapkan status kejadian ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan data Dinkes, jumlah warga yang terindikasi keracunan mencapai 94 orang.
Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, pun melakukan penyelidikan terhadap kejadian 94 warga Kelurahan Cipaku diduga mengalami keracunan ini.
Polresta Bogor bekerja sama dengan Dinkes Kota Bogor telah melakukan serangkaian tindakan penyelidikan, berupa pemeriksaan terhadap lima orang saksi. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
3 Rekomendasi Sepeda Lipat Terbaik untuk Bapak-Bapak Usia 30-50 Tahun, Mulai 2 Jutaan!
-
Ayah Tiri di Bogor Tega Aniaya Anak hingga Kritis Cuma Karena Rewel
-
4 Spot Wisata Healing di Tamansari Bogor, Vibes Bali hingga City Light Memukau
-
Niat Healing, Satu Keluarga Terjebak Air Bah di Pamijahan Bogor Akibat Hujan Deras
-
3 Fakta Mengerikan di Balik Rusaknya Paru-Paru Gunung Salak