Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 17 Juni 2024 | 22:24 WIB
Tangkapan Layar Jamaah Haji Asal Bogor Protes Tenda Sempit [Instagram]

SuaraBogor.id - Viral di media sosial yang memperlihatkan salah seorang jamaah haji asal Kota Bogor, Jawa Barat melakukan protes.

Pasalnya, tenda untuk istirahat dianggap sempit dan kurang untuk menampung banyak orang jamaah haji.

Video viral itu diunggah akun instagram @bogordailynews, yang memperlihatkan jamaah haji protes.

Jamaah haji teresebut diketahui merupakan Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Asep Kartiwa, dia memprotes terhadap fasilitas tenda di Mina masih kurang.

Baca Juga: Sempat Dapat Kritikan dari Bima Arya, Pemkot Bogor Bakal Lakukan Penataan PKL di Alun-alun

Kepala Plt Kepala Pemadam Kebakaran Kotab Bogor itu bersama dengan 160 jamaah haji lainnya tergabung di KBIHU YPHB ke tanah suci dengan kloter 49 Jks. berada di Maktab 44.

Sebab Asep menuturkan bahwa tenda ukuran kuran lebih 10x12 meter tersebut dipergunakan untuk 160 jamaah haji.

Kondisi tersebut bahkan memaksa beberapa jamaah haji hars tidur di lorong Maktab Mina.

Dilihat pada video itu, kondisi di dalam tenda dipenuhi oleh para jamaah yang kesulitan untuk tidur atau sekedar berbaring karena tenda yang sempit.

Bahkan dalam Video yang diunggah akun tersebut juga terlihat beberapa jamaah haji yang tidur di lorong Maktab yang dilalui oleh banyak orang.

Baca Juga: Idul Adha di Tengah Tahapan Pilkada, Politisi Gerindra Ajak Semua Bersatu: Pasti Ada Dinamika

Kemudian juga seorang laki-laki tengah protes terhadap kondisi yang dialaminya dan 160 jamaah haji lainnya.

"Anda itu ditugaskan untuk memfasilitasi kami, Selesaikna, Bantu Kami, Kami hanya kesulitan" kata Asep.

Tenda yang berukuran kurang lebih 10x12 meter itu membuat 160 orang jamaah haji harus saling berdesakan untuk sekedar beristirahat.

Kondisi demikian sangat Kurang dan juga tidak sehat terutama bagi para jamaah haji yang berusia sudah lanjut apalagi perempuan.

Adapun kondisi dan keadaan tersebut sudah diberitahukan kepada ketua kloter sejak pagi haru ke pihak Maktab 44.

Namun setelah menunggu sampai jam 10 malam, ternyata belum ada solusi untuk masalah tersebut.

Load More