SuaraBogor.id - Setelah subsidi Biskita Transpakuan dicabut oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhir tahun ini, nampaknya membuat kewalahan Pemkot Bogor.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan saat ini pihaknya akan melakukan pengkajian dua opsi pembiayaan transportasi massal Biskita Transpakuan.
“Kami masih mengkaji ada dua tipe. Pertama meminta kepada DPRD untuk subsidi, atau kedua, seperti pola yang dilakukan Provinsi Jawa Barat,” katanya, Selasa (16/7/2024).
Syarifah menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki anggaran untuk penyelenggaraan transportasi publik setelah subsidi dari Pemerintah Pusat berakhir. Sehingga, dari situ pendapatan bisa masuk ke kas daerah.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Bicara Pembangunan Jalur Puncak II, Ada Apa?
Ia pun telah mempelajari pengalihan pengelolaan Biskita dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, yang sudah terlebih dahulu mengambil alih pengelolaan program Buy the Service (BTS) dari Pemerintah Pusat.
“Kalau Provinsi Jawa Barat itu dia pokoknya biaya untuk penyelenggaraan transportasi. Kalau ada pendapatan bisa masuk ke kas pendapatan daerah lain-lain,” katanya.
Saat ini, disampaikan Syarifah, Pemkot Bogor tengah mengusahakan ke BPTJ Kemenhub agar ambil alih pengelolaan Biskita Transpakuan dilakukan secara bertahap. Salah satunya dengan memperjuangkan agar koridor yang dikelola Pemkot Bogor hanya dua dari empat koridor.
Syarifah menegaskan, upaya-upaya ini dilakukan Pemkot Bogor agar pelayanan transportasi publik untuk masyarakat bisa tetap berjalan meski tanpa subsidi. Saat ini, tarif Biskita Transpakuan sebesar Rp4 ribu.
“Ini yang sedang kita kaji. Yang kita pertahankan tidak ada perbedaan pelayanan. Jadi masyarakat mau ada penggantian, kita maunya tidak ada perbedaan pelayanan,” kata Syarifah. [Antara].
Baca Juga: Obesitas Ancam Warga Bogor, Dinkes: Bisa Bawa Penyakit Mematikan
Berita Terkait
-
Dimana Gunung Parung yang Diklaim Milik Firdaus Oiwobo?
-
Museum Zoologi, Tempat Terbaik untuk Melihat Ragam Koleksi Fauna di Bogor
-
Wisata Alam Curug Nangka, Persona Air Terjun di Tengah Keasrian Kota Bogor
-
KEK Lido Bogor Disegel, Pelanggaran Lingkungan Jadi Sorotan
-
Prabowo Kembali Pimpin Gerindra, Banyak Kader Dorong Maju di Pilpres 2029, Dasco Ungkap Alasannya
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
500 Gram Sabu Diamankan, Pengedar Asal Bogor Dalam Pengejaran
-
Oknum Guru Cabuli Siswi di Cianjur, Ancam Korban Agar Diam
-
Kelakar Jokowi di HUT ke-17 Gerindra Soal Kekuatan Prabowo: Saking Kuatnya Gak Ada yang Kritik
-
Datang di HUT ke-17 Partai Gerindra, AHY Siap Dukung Prabowo di 2029
-
PKS Belum Pasti Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Aher: Jangan Sekarang