SuaraBogor.id - Bencana alam atau pergerakan tanah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali meluas.
Hal tersebut memaksa sekitar 162 jiwa di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, kembali mengisi tenda yang dibangun petugas tidak jauh dari perkampungan.
Kepala Desa Waringisari Nadir Muharam Abdurahman mengatakan akibat pergerakan tanah yang terus meluas membuat kerusakan rumah bertambah parah, sehingga warga yang sempat kembali ke rumah memilih tenda darurat untuk mengungsi.
"Sebelumnya mereka sempat pulang ke rumah karena hujan sering turun kerusakan rumah terus bertambah sehingga tidak laik dihuni, mereka memilih didirikan tenda di lokasi yang tidak jauh dari perkampungan," katanya.
Pergerakan tanah susulan yang kembali terjadi seiring curah hujan yang tinggi setiap hari menyebabkan ratusan rumah yang sudah rusak di sejumlah kampung di Desa Waringinsari, bertambah rusak semula rusak sedang menjadi berat dan ringan menjadi rusak berat.
Warga yang sebelumnya meninggalkan tenda pengungsian di beberapa titik di Kampung Cibuluh dan Kampung Bojong, kembali mengisi tenda guna menghindari hal yang tidak diinginkan termasuk rumah tiba-tiba ambruk ketika pergerakan tanah semakin dalam dan meluas.
"Tercatat pada Senin (16/12) sebanyak 204 rumah rusak, dengan rincian sebanyak 17 rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan 52 rumah rusak ringan dan sisanya terdampak," katanya.
Sedangkan akibat pergerakan tanah yang terjadi juga menyebabkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum terdampak di antaranya 3 mesjid rusak parah, 1 mushola, 1 madrasah diniyah, 1 titik jalan protokol, 8 titik jalan lingkungan, 3 titik saluran air, dan 1 unit jembatan.
"Pergeseran tanah susulan kembali terjadi sejak beberapa hari terakhir akibat intensitas hujan yang terus menerus setiap hari, banyak yang rumah rusak ringan menjadi rusak berat
Baca Juga: Pegawai Swasta dan Kementan Korupsi Dana Agrowisata Cianjur, Proyek Mangkrak
Saat ini, ungkap dia, pihaknya membutuhkan banyak terpal untuk membangun tenda darurat di sejumlah titik karena bantuan tidak dapat masuk akibat akses jalan utama penghubung antar desa di Desa Sukagalih terputus dan masih dalam penanganan.
"Paling dibutuhkan warga saat ini selain logistik kebutuhan pokok termasuk terpal untuk membangun tenda dan hunian darurat di lokasi yang dinilai aman terletak tidak jauh dari rumah mereka," katanya. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
4 Rekomendasi Sepeda Goes Kekinian untuk Bapak-Bapak Usia 40 Tahun: Tetap Hits dan Sehat
-
BRI Perkuat Ekosistem Emas Nasional lewat Bullion Services dan Transformasi Digital Pegadaian
-
Razia Pajak 3 Hari di Simpang Sentul Bogor: Siapa Belum Bayar Kena Cekal!
-
Bikin Penasaran! Abdul Khoir Punya Rencana Ini Untuk Susukan Bojonggede
-
Jalur 4 Stasiun Depok Lumpuh Sempat Kacaukan KRL, Sekarang Rute Bogor-Jakarta Normal Lagi