SuaraBogor.id - Hujan deras yang terjadi di wilayah Jawa Barat seperti Kabupaten Cianjur menyebabkan bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah di 15 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cianjur memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam di 15 kecamatan selama satu pekan ke depan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, berdasarkan catatan BPBD Cianjur total 18 kecamatan terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah, terutama di wilayah selatan selama dua pekan terakhir.
"Tanggap darurat bencana diperpanjang di 15 kecamatan di wilayah selatan karena masih terjadi pergerakan tanah, sedangkan yang tidak diperpanjang di Kecamatan Cikalongkulon, Cilaku dan Cibeber yang masuk dalam status transisi," katanya.
Hasil evaluasi diputuskan masa tanggap darurat di 15 kecamatan seperti Campaka, Campakamulya, Pasirkuda, Sukanagara, Kadupandak, Takokak, Pagelaran, Tanggeung, Cibinong, Sindangbarang, Leles, Cijati, Agrabinta, Cikadu, dan Naringgul berlaku sampai 25 Desember.
Perpanjangan tanggap darurat bencana dilakukan karena cuaca ekstrem yang masih melanda sebagian besar wilayah di Cianjur hampir setiap hari, sehingga menyebabkan bencana alam tanah longsor dan pergerakan tanah terus meluas dan kembali terjadi.
"Ditambah lagi masih banyak warga yang mengungsi, tercatat sampai saat ini lebih dari 4.000 jiwa mengungsi ke rumah saudaranya atau ke aula desa serta fasilitas umum lainnya yang dinilai aman dari bencana," katanya.
Selama masa perpanjangan pihaknya akan mendirikan gudang logistik di setiap kecamatan yang terdampak dan menyiapkan bahan makanan untuk warga.
"Kalau ada gudang meski akses jalan tidak dapat dilalui, namun masih ada cadangan makanan dan bantuan logistik di gudang di setiap kecamatan untuk dibagikan pada masyarakat terutama yang mengungsi," katanya.
Baca Juga: Perkelahian Mematikan, Utang Picu Penusukan di Tebet, Pelaku Asal Bogor
Sedangkan selama perpanjangan tanggap darurat bencana di belasan kecamatan, pihaknya sudah meminta Dinas PUTR Cianjur melakukan penanganan cepat di empat ruas jalan penghubung antarkecamatan yang masih rusak dan belum dapat dilalui secara normal akibat longsor dan pergerakan tanah.
"Kami akan melakukan penanganan cepat, sehingga sebelum TDB dicabut empat ruas jalan yang belum dapat dilalui tuntas ditangani sehingga aktifitas warga terutama perekonomian dapat berjalan normal," katanya. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
BRI Perkuat Ekosistem Emas Nasional lewat Bullion Services dan Transformasi Digital Pegadaian
-
Razia Pajak 3 Hari di Simpang Sentul Bogor: Siapa Belum Bayar Kena Cekal!
-
Bikin Penasaran! Abdul Khoir Punya Rencana Ini Untuk Susukan Bojonggede
-
Jalur 4 Stasiun Depok Lumpuh Sempat Kacaukan KRL, Sekarang Rute Bogor-Jakarta Normal Lagi
-
Rahasia Mendapatkan Ratusan Ribu dari 5 Link DANA Kaget, Cepat Sebelum Kehabisan Kuota!