SuaraBogor.id - Larangan study tour sesuai instruksi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendapatkan sorotan khusus dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah VI Jawa Barat.
Kepala KCD Pendidikan wilayah IV Jabar Nonong Winarni mengatakan, sejumlah kepala sekolah SMA/SMK di Jabar sudah dipanggil Inspektorat Daerah (Itda) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Propinsi Jabar termasuk Kepala SMA I Cianjur.
"Sudah dipanggil karena tetap menggelar karya wisata ke luar daerah, sehingga sanksi tegas akan diterapkan, namun kami tidak tahu seperti apa karena kewenangan Itda dan BKD Jabar," katanya.
Pihaknya sejak jauh hari sebelum Gubernur Jabar dilantik sudah mengeluarkan dan menyampaikan aturan terkait larangan karya wisata ke sekolah SMA/SMK di wilayahnya agar dipatuhi dan dapat dilaksanakan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Ciawi Bogor, Dua Orang Meninggal Dunia Usai Terlindas Truk
Bahkan pihaknya memberikan peringatan bagi sekolah yang sudah merencanakan kegiatan karya wisata untuk membatalkan kegiatan tersebut seiring keluarnya larangan, sedangkan yang sudah terlanjur menggelar pihaknya masih menunggu kebijakan lebih lanjut.
“Harapan ke depannya tidak ada lagi sekolah SMA yang mengadakan karya wisata kecuali SMK yang menggelar kegiatan kunjungan industri guna menunjang pembelajaran dengan catatan tidak mematok biaya dan disesuaikan dengan kemampuan orang tua," katanya.
Sedangkan terkait keberangkatan ratusan siswa SMA I Cianjur, pihaknya mendapat informasi kalau Kepala SMA I Cianjur dan komite sekolah yang sudah terlanjur menggelar karya wisata tujuan akhir Bali sudah dipanggil Itda dan BKD Jabar dan kasusnya masih didalami.
"Kami tidak tahu sanksinya seperti apa, namun yang pasti tidak ada pemecatan kalau yang lainnya kami belum mendapat laporan pastinya," katanya.
Dia menegaskan seluruh sekolah di wilayah kerjanya Bandung Barat dan Cianjur wajib mematuhi larangan karya wisata yang selama ini dinilai memberatkan orang tua dan siswa yang tidak ikut mendapat penugasan yang dinilai cukup memberatkan.
“Karya wisata dapat dilakukan di dalam wilayah Jabar ketika diperlukan sekolah dapat mengadakan outing class atau e-learning di Jabar sebagai alternatif dengan tujuan memperkuat teori yang telah dipelajari di kelas dan dilakukan tanpa membebani orangtua," katanya. [Antara].
Berita Terkait
-
Penangkapan Berujung Ricuh, Ini Kronologi 3 Mobil Polisi Dibakar Massa di Pondok Ranggon
-
Ibis Styles Bogor Raya Suguhkan Liburan Keluarga Stylish dan Seru: Akses Mudah, Desain Menawan
-
Emas Antam Ludes Diserbu di Bogor! Panik Buying atau Investasi Cerdas?
-
Andre Onana Hobi Blunder: Gegara Sarung Tangan dari Mal Depok?
-
Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Sinergi BRI dan Usaha Lokal Dorong Ekspor Perhiasan Batu Alam Indonesia
-
Berkah Malam Jumat, 9 Amalan Dahsyat Raih Pahala Berlipat
-
Kronologi Tabrakan Beruntun di Cianjur: Elf Oleng Hantam 5 Kendaraan
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Alfamart Tebar Promo Gila-gilaan di Weekdays
-
PKK Bogor Era Eva Marthiana: Fokus Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Pendidikan Keluarga